MEMBUAT MIE TELUR

MEMBUAT MIE TELUR


Mie



Bahan-bahannya :

  1. Tepung terigu 1 kg. 
  2. Telur ayam 4 burir. 
  3. Air hangat secukupnya. 
  4. Kesumba kuning secukupnya. 
  5. Garam dapur secukupnya.

Cara membuatnya :

  • 1. Telur ayam dikocok hingga mengembang. Tepung terigu dikocok ke dalam kocokan telur.

  • 2. Air hangat, garam dan kesumba kuning dicampur menjadi satu lalu dimasukkan dalam adonan nomor 2.

  • 3. Campuran tersebut diremas-remas sampai menjadi adonan yang pekat.

  • 4. Adonan ditipiskan lalu diiris kecil-kecil dan memanjang dan akhirnya dimasukkan kedalam air mendidih sambil diaduk 5 menit kemudian mie diambil dengan saringan kemudian dijemur sampai kering.

  • 5. Jika ingin diperdagangkan mie dimasukkan kedalam kantong plastik serta diberi etiket menurut selera.


Catatan :


Sekitar tahun 2005 silam, sejumlah peneliti dari Institute of Geology and Geophysics, Chinese Academy of Sciences, Beijing menemukan mi tertua di dunia di situs Lajia dekat Sungai Kuning, China. Berdasarkan penanggalan radiokarbon dari mie tersebut, diperkirakan berumur 4.000 tahun. Namun apakah temuan ini benar-benar mengakhiri perdebatan tentang negara mana yang pertama kali membuat mie.



Profesor Houyuan Lu, Peneliti dari Chinese Academy of Sciences mengatakan catatan mi tertua ditemukan dalam buku yang ditulis pada masa Dinasti Han Timur antara 25 dan 220 Masehi. Catatan tentang mi dalam buku tersebut masih menjadi bahan perdebatan, apakah orang Cina, Italia, atau Arab yang pertama kali menemukan mi di dunia? Profesor Houyuan juga percaya bahwa penemuan mi tertua akan mengakhiri perdebatan panjang dan klasik. Bahwa mie pertama memang diproduksi dan dikonsumsi oleh orang Tionghoa.


Di Cina, makanan mie bisa dibilang salah satu makanan pokok. Dulunya eksklusif menjadi makanan para bangsawan, hingga akhirnya menjadi makanan rakyat. Dalam sejumlah jurnal penelitian, kata mi Indonesia disebut-sebut berasal dari kata Hokkian mian yang menunjukkan bahan dasar pembuatannya, yaitu tepung.



Pernyataan tersebut masuk akal, mengingat mayoritas masyarakat etnis Tionghoa di Jawa berasal dari suku Hokkian. Sehingga penyerapan kata tersebut dapat dengan mudah terjadi di masyarakat.



Orang-orang Hokkian juga ketika merantau ke negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, juga membawa resep mie dan memperkenalkannya kepada masyarakat setempat. Prof Dr Ir Murdijati Gardjito Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan UGM sebagaimana dikutip Kumparan membenarkan hal tersebut. Oleh masyarakat Nusantara, kata dia, mie kemudian diolah dengan bumbu lokal.



Sementara itu, Denys Lombard dalam bukunya yang berjudul Lintas Budaya Nusa Jawa sebagaimana pernah dikutip National Geographic Indonesia, mie sebagai makanan sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit.



Keberadaan mi tercatat dalam Piagam Biluluk yang ditulis pada tahun 1391, meskipun kata yang muncul dalam piagam tersebut adalah kata laksa yang berasal dari bahasa Sansekerta. Seiring berjalannya waktu, jenis mie di Indonesia semakin beragam. Belum lagi keberadaan mie instan yang kini populer sebagai pengganti nasi.



Mie instan di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh PT Lima Satu Sankyu (kemudian berganti nama menjadi PT Supermi Indonesia) dan PT Sanmaru Foods Manufacturing Indonesia Ltd. yang didirikan pada tahun 1968. Di tahun yang sama, merek mie instan pertama di Indonesia, Supermi, diluncurkan . Empat tahun kemudian, 1972, merek mie instan terkenal kedua di Indonesia, Indomie, diluncurkan.