Nonton Video durasi 3 6 8 12 menit time line semua Nonton Film atau Iklan Serius gak Sih buat Karya film atau drama

Nonton Video durasi 3 6 8 12 menit time line semua Nonton Film atau Iklan Serius gak Sih buat Karya film atau drama





Akhir-akhir ini tontonan banyak demi durasi banyak iklan tidak serius berkarya dan hanya meraup keuntungan saja dead line konten. Dilema creator memang sebenarnya konsumen sangat dirugikan dan tentunya akan menghabiskan sejumlah data jika menonton dengan streaming.




Drama memiliki beberapa ciri yaitu: Disampaikan dalam bentuk dialog Memiliki tokoh atau tokoh yang diperankan Terdapat konflik atau ketegangan yang menjadi inti dari cerita drama Dipentaskan di atas panggung yang telah dilengkapi dengan peralatan dan alat peraga untuk menghidupkan suasana. Ditampilkan di depan penonton karena drama merupakan sarana hiburan Aturan bahasa drama Aturan bahasa yang digunakan dalam drama antara lain: Berbentuk dialog Menggunakan tanda kutip dalam dialog Menggunakan kata ganti orang ketiga dalam prolog atau epilog ( he, he, he, his).




Menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua dalam dialog (I, I, we, we, you). Banyak menggunakan konjungsi waktu (sebelum, sekarang, setelah itu, pertama, kemudian). Banyak menggunakan kata kerja yang menjelaskan suatu peristiwa (diatur, dimahkotai, dihapus, dihadapi, diistirahatkan).




Banyak menggunakan kata kerja yang mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh karakter (merasa, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami) Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan karakter, tempat, atau suasana (hidup, bersih, baik, jantan, kuat).




Sesuatu untuk ditonton di layar. Tidak sepenuhnya salah, karena drama sebenarnya adalah komposisi puisi atau prosa yang menggambarkan kehidupan dan karakter melalui tingkah laku (akting) atau dialog.




Namun, drama 'nyata' dipentaskan di teater, di mana penonton menyaksikan akting dari karakter yang dimainkan. Pertunjukan ini juga dikenal sebagai lakon, lakon, tonil, balet, atau tablo. Bukan sekedar pertunjukan, drama memiliki unsur, struktur, ciri, dan kaidah kebahasaan.



Struktur teks drama


Struktur teks drama terdiri dari tiga bagian, yaitu prolog, dialog, dan epilog. Prolog adalah bagian berupa kata pembuka, pengantar, atau latar yang umumnya disampaikan oleh dalang, narator, atau tokoh tertentu.




Dialog adalah percakapan antar tokoh dalam drama. Dialog lagi-lagi terdiri dari tiga bagian, yaitu orientasi yang berisi awal cerita, komplikasi yang merupakan bagian dari perkembangan cerita, dan resolusi yang menceritakan akhir cerita.




Epilog adalah kata penutup berupa kesimpulan atau pesan tentang keseluruhan isi dialog. Unsur drama




Terdapat empat unsur drama, yaitu alur, penokohan, dialog, dan latar.


1. Groove

Plot adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita. Plot drama meliputi pengenalan cerita, konflik awal, perkembangan konflik, dan penyelesaian. Dalam drama terdapat tiga jenis alur yaitu alur maju, mundur, dan campuran. Alur maju adalah alur yang menggambarkan alur cerita yang berjalan maju secara berurutan atau kronologis.




Sedangkan alur mundur adalah alur yang menggambarkan cerita dalam bentuk kejadian mundur atau kilas balik. Alur campuran merupakan gabungan antara alur maju dan mundur atau disebut juga compound.




2. Penokohan

Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan ciri-ciri tokoh. Dalam pementasan lakon, tokoh menggambarkan atau memerankan langsung cerita dalam naskah drama. Berdasarkan perannya, karakter dibagi menjadi dua. Pertama, tokoh atau tokoh utama yang menjadi sentral cerita dalam pementasan drama. Kedua, tokoh pendukung, yaitu tokoh yang terlibat atau diangkat untuk mendukung jalan cerita.




3. Dialog

Dialog adalah karya tulis yang disajikan dalam bentuk percakapan antara dua tokoh atau lebih. Dalam dialog terdapat dua unsur yaitu wawancang dan kramagung. Wawancara adalah kata-kata atau kalimat yang harus diucapkan oleh para tokoh dalam drama. Sedangkan kramagung adalah pedoman tingkah laku, perbuatan, atau perbuatan yang harus dilakukan oleh tokoh.




4. Latar

Latar Latar adalah gambaran ruang dan waktu dalam lakon. Latar dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tempat, waktu, dan suasana. Setting tempat menggambarkan lokasi di mana setiap adegan terjadi dalam drama. Ini dapat dijelaskan dengan bantuan properti pendukung.




Latar waktu menggambarkan waktu terjadinya setiap adegan dalam drama, bisa berupa hari, jam, tanggal, bulan, atau tahun. Seperti halnya setting tempat, setting waktu juga dapat dijelaskan dengan bantuan properti pendukung.




Latar suasana menggambarkan suasana di mana setiap adegan terjadi dalam drama. Ini dapat dijelaskan dengan bantuan alat peraga, musik, dan akting oleh para karakter.