Karyawan Pos Kotabumi Lampung Utara Diduga Pemalsuan Data Rekrutmen Mitra O-ranger
Karyawan Pos Kotabumi Lampung Utara Diduga Pemalsuan Data Rekrutmen Mitra O-ranger
(Lembaga Pers Digital Indonesia) LPDI mengendus adanya perekrutan data palsu pada proses perekrutan mitra o-ranger pada Kantor Pos Kotabumi Lampung utara, hasil penelusuran tim terkait adanya pelamar yang dinyatakan lulus ternyata tidak lulus akibat kelalaian operator karyawan kotabumi lampung utara dan juga adanya pelamar yang di panggil terlihat hanya formalitas saja.
Tim (LPDI) menyimpulkan adanya kejanggalan data yang diproses antara kontor pos kotabumi dan kantor pos Pusat, sehingga data yang terbaca di kantor Pos PT.indonesia, jiga human error berarti karyawan pos kotabumi tidak memiliki integritas sama sekali.
tim menduga adanya unsur kesengajaan dalam pernyataan lulus tersebut, kemungkinan yang dinyatakan lulus berbeda dengan karyawan yang bekerja, atau pihak kantor pos kotabumi sengaja menyatakan lulus dalam aplikasi perekrutan mitra oranger, sehingga data yang ada hanya untuk mengambil uang yang turun dari PT. Pos indonesia atau mitra oranger tersebut.
Saat ini belum ada konfirmasi dari pihak yang terkait akan kejanggalan data rekrutmen tersebut,namun dari sumber karyawan kantor pos kotabumi mengatakan pihaknya salah pencet terkait notifikasi email kelulusan para rekrutmen mitra oranger.
Dengan pasar kerja yang semakin kompetitif dari sebelumnya, Karyawan dituntut untuk memiliki keterampilan yang lebih menonjol dari karyawan lainnya agar perusahaan dapat berkembang. Akibat tuntutan tersebut, karyawan berpotensi meningkatkan kualifikasinya dengan cara-cara ilegal, seperti memalsukan kredensial akademik berupa ijazah atau transkrip nilai. Bisa juga memalsukan sertifikat keahlian atau pelatihan tertentu.
Pekerja karyawan dengan kredensial palsu sangat merugikan, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga lembaga pendidikan atau lembaga sertifikasi yang disebutkan dalam kredensial palsu tersebut. Perusahaan dapat mengalami kerugian finansial dan citra reputasi yang buruk akibat kinerja karyawan yang tidak sesuai dengan kompetensi keahlian.
Tak hanya itu, lembaga pendidikan atau sertifikasi yang tercantum dalam kredensial palsu juga berisiko mengalami penurunan reputasi. Untuk menghindari kerugian tersebut, penting bagi setiap pemangku kepentingan dalam hal ini perusahaan dan lembaga pendidikan atau sertifikasi untuk saling bekerjasama menjaga reputasi masing-masing dari dampak negatif pemalsuan dokumen kredensial akademik, melalui Verifikasi Pendidikan.
Pemalsuan data karyawan dari perekrutan online, dengan mencentang lulus dan terbaca di kantor pusat ada padahal data itu adalah fiktif belaka,dan dana pemerintah turun untuk karyawan fiktif tersebut.