Cuaca Ekstrim Hujan Lebat Dengan Guntur Besar Bergemuruh Dampak Perusakan Hutan Terhadap Kehidupan di Bumi

Perusakan Hutan Terhadap Kehidupan di Bumi 






Dalam artikel ini berkaitan dengan dampak negatif perusakan hutan dan ancaman terhadap kehidupan di planet ini.



Cuaca Ekstrim Hujan Lebat Dengan Guntur Besar Bergemuruh



Perubahan Iklim dan Pemanasan Global 



Dampak pertama kerusakan hutan adalah perubahan iklim dan pemanasan global. Pemanasan global adalah kondisi meningkatnya panas rata-rata di seluruh permukaan bumi akibat meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer. Gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (N2O), metana (CH4), dan freon (SF6, HFC dan PFC) memiliki peran dalam menjaga suhu planet tetap hangat agar sesuai untuk kehidupan.




Meningkatnya kondisi suhu akibat meningkatnya gas rumah kaca seiring dengan penggunaan bahan bakar fosil dan penggundulan hutan telah mengakibatkan ketidakstabilan iklim dan memunculkan fenomena perubahan iklim. Oksigen (O2) merupakan gas yang berperan penting dalam mendukung semua kehidupan di bumi. Hutan adalah penghasil terbesar gas ini.




Selain itu, hutan membantu menyerap gas rumah kaca yang menjadi penyebab pemanasan global. Itulah sebabnya ada istilah yang mengatakan bahwa hutan adalah paru-paru bumi. Ketika hutan rusak, dapat mengakibatkan peningkatan suhu bumi dan perubahan iklim yang ekstrim. Dengan penggundulan hutan, jumlah karbondioksida (CO2) yang dilepaskan ke udara akan semakin besar.




Kita tahu bahwa karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang paling umum. Menurut United States Environmental Protection Agency (EPA) menyatakan bahwa CO2 menyumbang sekitar 82% gas rumah kaca di negara tersebut. Profesor ilmu lingkungan di Lasell College Newton Massachusetts menyatakan bahwa penggundulan hutan tidak hanya mempengaruhi jumlah karbon dioksida yang merupakan salah satu komponen terbesar gas rumah kaca. Namun penggundulan hutan juga berdampak pada pertukaran uap air dan karbondioksida yang terjadi antara atmosfer dan permukaan tanah terkait dengan perubahan iklim. Perubahan konsentrasi udara di atmosfer akan berdampak langsung pada iklim dunia.




Hutan adalah ekosistem kompleks yang mempengaruhi hampir setiap spesies yang hidup di bumi. Bukan hanya hewan dan tumbuhan yang bergantung pada hutan, ratusan juta orang di seluruh dunia bergantung pada sumber daya hutan untuk bertahan hidup. 350 juta orang dunia bergantung pada keberadaan hutan untuk melangsungkan kehidupannya, berdasarkan data FAO dan UNEP yang tercantum dalam The State of the World's Forests 2020.




Hutan, keanekaragaman hayati dan manusia. Apabila hutan mengalami degradasi, maka akan menimbulkan berbagai macam bencana baik di ranah lokal, nasional maupun global. Kerusakan hutan terjadi di seluruh dunia.




Penyebab utama berbagai kerusakan hutan muncul dari ulah manusia. 



Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), hampir 7,3 juta hektar hutan di seluruh dunia hilang setiap tahun. Data dari Global Forest Watch dengan citra satelit tahun 2020 menunjukkan bahwa hutan tropis global kehilangan 12,2 juta hektar tutupan pohon. Dampak perusakan hutan terhadap lingkungan dan kehidupan di bumi sangat beragam dan merugikan penduduk yang tinggal di kawasan hutan dan sekitarnya.




Aspek lain yang mempengaruhi perusakan hutan antara lain:



Penebangan liar


Penebangan pohon di kawasan hutan yang dilakukan secara tidak sah tanpa mempertimbangkan dampak perusakan hutan terhadap lingkungan. Penebangan pohon secara liar dapat mengurangi atau mengubah fungsi hutan. Meskipun telah ada larangan keras dari Pemerintah untuk melakukan kegiatan tanpa izin tersebut, namun mayoritas masyarakat dan pelaku industri masih melakukan kegiatan tersebut.




Kebakaran hutan


Sebagian besar kejadian kebakaran hutan terjadi karena ulah manusia. Beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab sengaja membakar hutan untuk dijadikan lahan perkebunan, pemukiman, peternakan dan lain-lain.




Perambahan hutan


Petani yang membudidayakan tanaman tahunan dapat menjadi ancaman bagi kelestarian hutan. Mereka merambah kawasan hutan untuk membuat lahan baru untuk pertanian. Selain itu, pertumbuhan penduduk yang semakin pesat juga dapat memberikan kontribusi terhadap perambahan hutan.




Hal ini karena kebutuhan lahan untuk kelangsungan hidup mereka juga semakin meningkat. Maka hutan menjadi salah satu objek sasaran yang dapat mereka manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau kelangsungan hidupnya.




Serangan hama dan penyakit


Jumlah populasi hama yang meledak juga dapat menjadi salah satu penyebab rusaknya hutan. Hama ini menyerang dan menyebabkan kerusakan pada populasi pohon yang hidup di suatu kawasan hutan.




Kepunahan Masif Berbagai Jenis Hewan dan Tumbuhan


Dampak kerusakan hutan selanjutnya adalah hilangnya berbagai jenis spesies flora dan fauna. Deforestasi menyebabkan habitat berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang hidup di hutan menjadi rusak dan hilang. Menurut National Geographic, sekitar 70% spesies flora dan fauna hidup di kawasan hutan.




Perusakan hutan menyebabkan mereka tidak lagi dapat bertahan hidup di habitat aslinya. Akibat hilangnya habitat, hewan, tumbuhan, serangga, dan burung yang bergantung pada ekosistem hutan perlahan akan mati dan menyebabkan kepunahan massal. Kondisi ini juga berdampak pada berbagai bidang, seperti bidang pendidikan dan penelitian yang kehilangan objek kajian karena spesies yang diteliti tidak lagi ditemukan.




Selain itu, di bidang kesehatan, penggundulan hutan dan kerusakan dapat mengakibatkan hilangnya berbagai jenis obat-obatan yang berasal dari flora, fauna, serangga atau burung yang hidup di hutan.




Daur Sirkulasi Air Terganggu


Dampak lain dari perusakan hutan adalah terganggunya siklus air. Kita tahu bahwa pohon memiliki peran penting dalam siklus air yaitu menyerap curah hujan dan menghasilkan uap air yang nantinya akan dilepaskan ke atmosfer. Dengan kata lain, semakin sedikit jumlah pohon di bumi, semakin sedikit kandungan air di udara yang nantinya akan dikembalikan ke tanah dalam bentuk hujan. Selain itu, pohon juga berperan dalam mengurangi tingkat pencemaran air yaitu dengan mengurangi polutan dan menghentikan pencemaran. Berkurangnya jumlah pohon di hutan akibat kegiatan deforestasi dapat mengurangi efektivitas hutan dalam menjalankan fungsinya dalam menjaga tata air.




Penyebab Banjir, Erosi Tanah dan Tanah Longsor



Banjir dan erosi tanah merupakan dampak kerusakan hutan yang paling sering terjadi. Bahkan, setiap tahun banjir dan tanah longsor sudah menjadi kejadian rutin di berbagai daerah. World Wildlife Fund (WWF) mengungkapkan bahwa sejak tahun 1960, lebih dari sepertiga (33%) lahan subur di dunia telah hancur akibat aktivitas deforestasi. Kita tahu bahwa pohon berperan penting dalam mencegah berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor.




Pepohonan berkurang akibat kerusakan hutan, sehingga pada musim hujan tanah tidak dapat menyerap tumpahan air hujan dengan baik dan mengakibatkan laju aliran air yang besar di permukaan. Akhirnya akan terjadi banjir bandang. Selain itu, air hujan dapat mengangkut partikel tanah sehingga menyebabkan erosi tanah atau tanah longsor.




Mengakibatkan Kekeringan


Jika banjir dan tanah longsor merupakan salah satu dampak negatif kerusakan hutan saat musim hujan, kekeringan merupakan dampak kerusakan hutan yang perlu kita waspadai saat musim kemarau. Karena luas hutan yang terus berkurang, maka daya serap tanah semakin menipis. Situasi seperti ini berdampak buruk pada musim kemarau.




Kekeringan yang muncul bersumber dari cadangan air yang tidak mencukupi pada musim hujan. Kondisi kekeringan yang sering kita dengar di berita atau bahkan pengalaman disebabkan oleh berkurangnya pepohonan secara signifikan yang berperan sebagai tempat menyimpan cadangan air tanah.




Rusaknya Ekosistem Darat dan Air 


Hutan merupakan habitat berbagai jenis spesies hewan dan tumbuhan. Artinya hutan merupakan salah satu sumber daya alam hayati yang terdapat di bumi. Kegiatan deforestasi dan pembukaan hutan dapat mengakibatkan kerusakan dan kepunahan sumber daya alam tersebut.




Dampak kerusakan hutan yang terjadi akan menimbulkan banjir dan erosi tanah yang dapat mengangkut partikel-partikel tanah menuju laut. Pada akhirnya akan mengalami proses sedimentasi atau pengendapan disana. Pengendapan tanah yang berlebihan tentunya dapat merusak ekosistem di lautan, seperti terumbu karang.




Mengakibatkan Abrasi Pesisir


Selain merusak ekosistem laut, dampak lain kerusakan hutan di wilayah pesisir adalah abrasi atau pengikisan pasir pantai dan tanah akibat pasang surut dan gelombang laut. Eksploitasi hutan secara liar yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab tidak hanya terjadi di kawasan hutan pegunungan.




Kegiatan ini juga dapat dilakukan pada hutan mangrove yang berfungsi untuk melindungi pantai dari terjangan ombak dan badai yang berada di pesisir pantai. Jika kondisi ini dibiarkan terus akan mengakibatkan abrasi pantai dan mengancam kehidupan masyarakat pesisir, seperti yang terjadi di pantai utara dan pantai selatan Jawa.




Dampak Kerusakan Hutan Akan Mempengaruhi Kegiatan Ekonomi Masyarakat




Hutan merupakan sumber kekayaan alam dan dimanfaatkan oleh 350 juta orang di dunia yang menggantungkan hidupnya dari hasil hutan. Jika hutan rusak, sumber pendapatan, makanan, dan obat-obatan mereka juga akan terganggu. Perusakan hutan dapat menyebabkan lahan menjadi tandus sehingga sulit untuk dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Selain itu, perusakan hutan dapat memicu berbagai macam bencana yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian, baik kerugian materi maupun non materi. Banyak orang kehilangan tanah, rumah, dan anggota keluarga karena bencana seperti banjir dan tanah longsor.




Mempengaruhi Kualitas Hidup Masyarakat Sekitar Hutan



Erosi tanah akibat perusakan hutan dapat mengangkut partikel tanah yang mengandung zat berbahaya seperti pupuk organik ke danau, sungai dan sumber air lainnya. Hal ini akan mengakibatkan penurunan kualitas air di daerah tersebut. Kualitas air yang buruk juga akan berdampak pada kesehatan yang buruk. Dari uraian di atas dapat kita lihat bahwa hutan memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi kehidupan makhluk di sekitarnya, terutama manusia. Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk selalu berusaha menjaga hutan kita agar tidak terjadi dampak buruk perusakan hutan.