Indonesian energy for a new world




Indonesian energy for a new world


Usaha pemerintah dalam beralih ke energi terbaru tidak hanya dengan penggunaan cpo sawit Pemerintah indonesia juga mulai beberapa energi terbaru salah satunya energi listrik sebagai bahan bakar kendaraan, kendaraan listrik sebagai salah satu aksi penurunan emisi di sektor transportasi diharapkan dapat menggantikan kendaraan berbasis bahan bakar fosil.





Kendaraan listrik yang memiliki efisiensi lebih tinggi, membuat konsumsi energi yang diperlukan jauh lebih sedikit dibandingkan kendaraan konvensional, sehingga dapat menghasilkan emisi yang jauh lebih rendah. 




Apabila didukung dengan penggunaan energi terbarukan di sistem kelistrikan, kendaraan listrik berpotensi menjadi solusi dekarbonisasi yang efektif di sektor transportasi. 




Di sisi lain, adopsi kendaraan listrik dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian negara, terutama melalui penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan peluang pengembangan industri kendaraan listrik lokal.





Secara global di tahun 2019, terdapat 7,2 juta unit mobil listrik dan sekitar 350 juta unit kendaraan listrik roda dua/tiga yang mayoritas berada di Cina, Amerika Serikat, dan negara-negara di Eropa.





Negara-negara tersebut berhasil mengadopsi kendaraan listrik dengan menerapkan strategi dan kebijakan tertentu yang membangun ekosistem kendaraan listrik. Penulisan studi ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi strategi dan kebijakan bagi pemerintah Indonesia untuk dapat membangun ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri dari pembelajaran tiga negara pembanding, yaitu Norwegia, Cina, dan Amerika Serikat. 




Adapun ketiga negara ini dipilih melihat tingkat adopsi kendaraan listriknya yang tinggi, dan mempertimbangkan beberapa faktor lainnya, Cina Amerika Serikat telah sukses mencatatkan penjualan kendaraan listrik tertinggi, sedangkan Norwegia memiliki pangsa pasar kendaraan listrik terbesar di dunia. Studi ini mendefinisikan ekosistem kendaraan listrik mencakup beberapa aspek, yaitu: (a) infrastruktur pengisian daya; (b) model dan pasokan kendaraan listrik; (c) kesadaran dan penerimaan publik; (d) rantai pasokan baterai dan komponen kendaraan listrik; (e) insentif dan kebijakan pendukung dari pemerintah. Dalam studi ini, strategi dan kebijakan yang dipakai tiga negara pembanding dianalisis untuk setiap aspek ekosistem kendaraan listrik. PRESIDEN Joko Widodo telah menerbitkan Peraturan Presiden tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan pada 2019. Peraturan tersebut mengatur pemberian insentif kepada produsen yang menjual dan memproduksi kendaraan listrik. Selain itu juga terbit revisi atas Peraturan Pemerintah tentang Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang bisa menurunkan harga mobil listrik. Kedua aturan ini dikeluarkan dalam upaya pemerintah mendorong penggunaan kendaraan bermotor beremisi karbon rendah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen pada 2030. Sebagai bagian dari strategi tersebut, Kementerian Perindustrian menargetkan produksi kendaraan listrik di Indonesia akan mencapai lebih dari 20 persen dari total produksi kendaraan bermotor pada 2025. Ada dua jenis kendaraan listrik yang akan beredar di pasar otomotif di Indonesia yang dibedakan dari sumber energinya. Jenis pertama adalah kendaraan yang memiliki mesin listrik dari baterai yang dicolok (plug-in). Ada dua tipe dari mobil listrik jenis colok ini yaitu yang menggunakan baterai saja dan yang menggunakan baterai dan juga bensin. Jenis kedua adalah kendaraan listrik hibrida yang digerakkan oleh bahan bakar bensin dan baterai kecil yang mendapatkan tenaga listriknya dari pemanfaatan tenaga kinetis yang dihasilkan saat pengereman. Namun kendaraan listrik atau electric vehicles (EV) tidaklah sempurna karena mereka memiliki masalah pencemaran tersendiri. Khususnya, baterainya mengandung komponen, seperti litium, yang membutuhkan banyak energi untuk diambil dan disaring. Ketika kendaraan listrik diisi dengan listrik bertenaga batubara, juga menjadi lebih buruk bagi lingkungan daripada mobil berbahan bakar bensin konvensional. Sepanjang sumber energi untuk pengisian daya pada baterai mobil listrik masih menggunakan sumber listrik dengan pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara, maka polusi udara sebenarnya masih tetap dihasilkan. Dengan kata lain, penggunaan mobil listrik hanya sebatas mengurangi tingkat polusi udara di jalanan ketika mobil listrik itu dikendarai, namun bisa saja tetap menyebabkan polusi udara dari sumber lain di tempat lain. Oleh sebab itu, dibutuhkan pula sumber listrik yang juga ramah lingkungan, misalnya yang bersumber dari panel surya, turbin bayu maupun nuklir. Artinya, pengembangan dan penggunaan mobil listrik harus pula dibarengi dengan penggunaan sumber-sumber energi bersih yang terbarukan. Masalah lainnya yang perlu menjadi perhatian adalah baterai.




Mobil listrik mengandalkan pasokan energinya dari energi yang disimpan dalam baterai ukuran besar, yang notabene membutuhkan ongkos lingkungan cukup tinggi dalam proses produksinya. Baterai yang digunakan mobil listrik terbuat dari elemen logam tanah jarang (rare earth elements), seperti antara lain litium, nikel, kobalt atau grafit. Untuk mendapatkan elemen logam tanah bagi keperluan pembuatan baterai mobil listrik ini dibutuhkan proses penambangan. Dan aktivitas penambangan merupakan aktivitas yang menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan masif. Pemerintahan Joko Widodo memberi mandat ke perusahaan pelat merah yang tergabung dalam PT Industri Baterai Indonesia (IBC), konsorsium empat BUMN, tiga lainnya adalah Mining and Industry Indonesia (MIND IND), PT Pertamina, dan PT PLN, untuk mengelola industri baterai kendaraan bermotor listrik dari hulu hingga hilir. Pada 29 April 2021, perusahaan meneken kerjasama dengan konsorsium baterai LG dari Korea Selatan, dengan nilai investasi 9,8 miliar dolar AS. Sekretaris Korporat PT Antam, Yulan Kustiyan, berkata dalam skema pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik, perusahaan terlibat dalam pengolahan dan pemurnian nikel, bahan baku baterai, hingga paket sel baterai. 90 persen sumber nikel Indonesia tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.




Laporan tahunan Badan Pusat Statistik menggambarkan produksi bijih nikel di Halmahera Timur sebagai salah satu sumber nikel juga naik drastis. Pada 2006, hasil pertambangan bijih nikel mencapai 728.460 metrik ton, sedangkan pada 2013 sudah mencapai 9.871.689 metrik ton. Disinyalir angka ini merangkak naik seiring permintaan pasar nikel. Gembar-gembor mobil listrik ramah lingkungan justru tergambar sebaliknya di Halmahera Timur, terutama di kawasan teluk Kecamatan Maba yang jadi lahan tambang nikel. Pada Mei lalu, limbah PT Antam di Teluk Mornopo pun mengalir ke laut. Bagaimana bisa ada klaim kendaraan listrik bebas polusi dan ramah lingkungan di perkotaan jika sejak dari pembuatan bahan bakunya sudah mencemari lingkungan di pedesaan yang dekat dengan penambangan bahan baterai (nikel). Orang kota menikmati udara bersih tanpa polusi [dengan kendaraan listrik], orang kampung menerima segala risikonya. Masih soal baterai, seperti juga penggunaan baterai pada perangkat-perangkat elektronik lainnya, baterai mobil listrik memiliki batas usia pemakaian. Lewat dari batas usia penggunaan, baterai mobil listrik akan tidak berfungsi dan harus diganti dengan yang baru. Lantas, kemana baterai yang lama harus dibuang? Ini juga dapat menjadi persoalan serius bagi lingkungan. Baterai mobil listrik yang sudah tidak terpakai masuk ke dalam kategori sampah elektronik. Penanganan sampah elektronik tidak boleh sembarangan dan serampangan. 





Harus ada prosedur khusus untuk menangani sampah elektronik. Penanganan yang sembarangan dan serampangan akan sangat membahayakan lingkungan dan kesehatan. Tentu saja, upaya untuk mengganti kendaraan berbahan bakar fosil dengan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan perlu terus dilakukan. Namun, harus pula diikuti dengan langkah-langkah inovatif-solutif untuk menekan faktor-faktor yang kemungkinan masih memberi celah bagi terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan di tempat-tempat lain sebagai buntut dari penggunaan kendaraan listrik. Juga perlu ada regulasi yang disiapkan agar limbah baterai dari mobil listrik tidak menjadi masalah baru nantinya atau teknologi yang mampu mengurangi limbah dan daur ulang dari baterai yang ada. Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengungkapkan, sebagai dukungan atas kebijakan Presiden Joko Widodo dalam Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan, IMI telah mengembangkan motor listrik 'Bike Smart Elektrik (BS Elektrik)'. Sekitar 70 persen komponennya diproduksi di dalam negeri dengan melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sebagai upaya mempromosikan penggunaan kendaraan listrik, IMI telah menggunakan mobil listrik Hyundai Ioniq sebagai kendaraan operasional resmi. Serta memberikan hibah mobil listrik Tesla dan motor listrik BS Elektrik kepada Korlantas Polri. Sosialisasi kendaraan listrik juga dilakukan dengan membentuk komunitas mobil dan motor listrik, dengan menunjuk Ahmad Sahroni sebagai Presiden Komunitas Mobil Listrik Indonesia, serta Atta Halilintar sebagai Presiden Komunitas Motor Listrik Indonesia. "Potensi pengembangan kendaraan listrik di Indonesia sangat menjanjikan.





Dalam road map pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yang disusun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, potensi sepeda motor listrik pada tahun 2030 diproyeksikan mencapai 13 juta unit, sedangkan mobil listrik mencapai 2,2 juta unit," ujar Bamsoet dalam Webinar 'Membangun Masyarakat e-Mobility', diselenggarakan secara virtual oleh Komite Nasional CIGRE Indonesia. Turut hadir secara virtual antara lain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN periode 2011-2014 yang juga Penggiat Mobil Listrik Dahlan Iskan, Sosiolog sekaligus Dosen FISIPOL Universitas Indonesia Imam Budidarmawan Prasodjo, dan anggota Dewan Energi Nasional (DEN) yang juga Ketua CIGRE Indonesia Herman Darnel Ibrahim. Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), per Januari 2021 jumlah sepeda motor yang beredar di Indonesia mencapai 147,75 juta unit. Sementara jumlah kendaraan roda empat mencapai 24,6 juta unit. Tidak hanya berkontribusi pada meningkatnya polusi udara, juga pada tingginya serapan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Sekitar 60 persen kontributor polusi udara di Indonesia disebabkan kendaraan bermotor. Asap kendaraan BBM mengandung gas beracun karbon monoksida, timbal, nitrogen dioksida, dan karbon dioksida. 






Tingkat kematian akibat polusi udara di Indonesia juga cukup tinggi. Menurut Greenpeace, angka kematian dini akibat polusi udara di Indonesia sejak 1 Januari 2020 diperkirakan mencapai lebih dari 9.000 jiwa," jelas Bamsoet. Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, penggunaan kendaraan listrik diyakini menghemat energi hingga 80 persen dibandingkan mobil konvensional berbahan bakar minyak. Mampu merealisasikan komitmen Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca (karbon dioksida) sebesar 29 persen pada tahun 2030.





Penggunaan energi listrik sebagai pengganti BBM, akan mengurangi konsumsi BBM dan beban subsidi yang harus ditanggung negara, sehingga pada akhirnya meningkatkan ketahanan energi nasional. Dalam rentang waktu 2014-2019, jumlah subsidi BBM mencapai Rp 700 triliun. Di APBN 2021, subsidi untuk BBM jenis tertentu mencapai Rp 16,6 triliun," terang Bamsoet. Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menekankan, penggunaan kendaraan listrik juga menjadi salah satu solusi menekan ketergantungan impor bahan bakar minyak (BBM). Mengingat dari kebutuhan minyak mentah 1,3 juta barel per hari (bph), Indonesia hanya bisa memproduksi setengahnya yakni sekitar 700 ribu bph. "Pengembangan kendaraan listrik sekaligus memaksimalkan potensi sumber daya bahan baku baterai untuk kendaraan listrik. 





Sejak 2018, Indonesia telah diakui sebagai raja nikel dunia, diyakini menguasai hampir 30 persen atau sekitar 21 miliar ton cadangan dan sumberdaya nikel dunia. Selain nikel, Indonesia juga kaya akan material komponen penting untuk industri baterai, antara lain 1,2 miliar ton aluminium, 51 miliar ton tembaga, dan 43 miliar ton mangan," tandas Bamsoet. Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini memandang, langkah Presiden Joko Widodo sudah tepat dalam mendirikan Indonesia Battery Corporation (IBC). Sebuah holding yang dibentuk oleh empat BUMN, yaitu PT. Indonesia Asahan Aluminium, PT. Aneka Tambang Tbk, PT. Pertamina, dan PT. PLN, untuk mengelola industri baterai terintegrasi dari hulu sampai ke hilir di Tanah Air. "Dalam road map pembangunan industri baterai sebagai penopang industri kendaraan listrik, menggambarkan berbagai langkah kebijakan yang disusun pemerintah Indonesia dari tahun 2021 hingga 2027. Mulai dari penyelesaian kerjasama pengembangan investasi produksi baterai kendaraan listrik dan penerapan ESS di PLN, produksi baterai kendaraan listrik dalam skala kecil, pengoperasian fasilitas kilang (refinery), penyelesaian pembangunan pabrik battery cell to battery pack (sel baterai ke baterai), hingga perluasan kapasitas," tutur Bamsoet. Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, pada tahun 2030 ditargetkan jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) tumbuh menjadi 31.859 unit, dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) meningkat menjadi 67.000 unit. Membuat potensi penghematan konsumsi BBM mencapai 6,03 juta kiloliter. "Walaupun berbagai perangkat telah disiapkan, perlu dukungan semua pihak untuk meng ubah kebiasaan masyarakat sehingga segera bermigrasi ke kendaraan listrik. Mengingat penggunaan kendaraan listrik saat ini telah menjadi tren industri otomotif global. Pabrikan otomotif dunia juga mulai mengalihkan lini produksi kendaraan konvensionalnya, antara 20-50 persen dari total produksinya, menjadi kendaraan listrik. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia berkomitmen penuh untuk membangun ekosistem kendaraan listrik. Hal ini dibuktikan melalui beragam dukungan yang diberikan pemerintah, salah satunya berupa pengenaan pajak yang lebih murah kepada pengguna kendaraan listrik. Menkeu Sri Mulyani menjelaskan, saat ini aturan pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) masih mengacu pada aturan kendaraan konvensional, yaitu ditentukan berdasarkan kapasitas mesin atau cubicle centimeter (cc)—volume ruang silinder pada suatu mesin. Semakin kapasitas mesin memiliki cc yang besar, maka semakin besar juga jumlah gas yang masuk ke silinder saat kendaraan digunakan. “Semakin besar (kapasitas mesin) dianggap sebagai mobil mewah, maka Anda (konsumen) harus membayar pajak yang lebih tinggi. Ke depan, pemerintah akan mengenakan Pajak Kendaraan Bermotor yang menghasilkan karbondioksida atau CO2 lebih sedikit, akan lebih rendah tarif PPnBM-nya. Artinya, semakin sedikit emisi kendaraan Anda, maka semakin sedikit pajak yang Anda harus bayarkan untuk kendaraan Anda,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam acara Bloomberg CEO Forum: Moving Forward Together, yang disiarkan secara virtual, belum lama ini. Kelebihan Kendaraan Listrik Semua orang tahu kelebihan dari kendaraan dengan bahan dasar BBM, itu disebabkan karena sering digunakan dalam keseharian. Lantas apa saja keunggulan dari mobil atau motor listrik ini. 

1. Suara tidak bising Kelebihan dari kendaraan listrik terutama untuk mobil adalah suaranya di kabin yang hening. Bahkan, mesin pada mobil listrik ini tidak terdengar suaranya sama sekali. 

2. Lebih hemat Dengan ditandatanganinya Prepres tentang kendaraan listrik, maka pemerintah terutama lewat BUMN-nya yakni Perusahaan Listrik Negara (PLN), mempunyai program untuk konsumen sebagai pendukung kendaraan yang bahan bakarnya menggunakan sumber listrik ini di Indonesia. 





Salah satu programnya yaitu meringankan ongkos charger motor atau mobil listrik. Dengan begitu, operasional kendaraan tersebut dapat lebih irit ketimbang dari kendaraan konvensional. 





3. Ramah lingkungan Kelebihan lainnya dari kendaraan listrik yaitu sangat sedikitnya emisi karbon yang dikeluarkan. Artinya, kendaraan ini bisa mengurangi polusi udara dan sekaligus menjaga lingkungan, ketimbang kendaraan yang memakai BBM atau konvensional. 





4. Mudah merawatnya Untuk merawat mobil listrik tidak seribet mobil konvensional. Pasalnya tidak usah mengganti oli. Cukup dengan perawatan dari sisi baterainya saja. 






5. Tenaga tidak jauh berbeda Di sisi tenaganya, kendaraan listrik tidak kalah tangguh dengan yang menggunakan bahan bakar minyak atau konvensional. Pasalnya, kendaraan ini juga memiliki torsi sangat besar serta power instan. Jadi saat mengendarainya ga usah takut kalah tentang tenaganya, dari mobil atau motor BBM. Kekurangan Kendaraan Listrik Selain memiliki kelebihan, mobil atau motor listrik juga ada kekurangannya. 





Namun kemungkinan kekurangan tersebut bisa diatasi seiring perkembangan teknologi. 





1. Jaraknya terbatas Mobil atau motor listrik memang sangat hemat dalam hal biaya. Namun masalahnya, karena menggunakan sumber bahan bakar dari baterai, sehingga sangat terbatas jarak tempuhnya. 





2. Isi baterai perlu waktu Berbeda dengan mobil atau motor konvensional saat mengisi bahan bakar tidak memerlukan waktu lama, nah untuk kendaraan listrik ini ketika mengisi energi perlu waktu yang lama. Sehingga untuk Anda yang sedang rusuh melakukan perjalanan dengan jarak tempuh yang jauh, kendaraan ini kurang pas. Karena jika baterai habis tidak cukup waktu sebentar untuk mengisi ulangnya. Namun, kemungkinan di kemudian hari ada teknologi baru, yang bisa mempercepat waktu saat mengisi ulang baterai pada kendaraan listrik ini. Selain itu, saat ini depot atau tempat pengisian baterai saat ini belum ada atau tersedia di seluruh daerah yang ada di Indonesia. Akan tetapi, jika mobil atau motor listrik sudah banyak yang memakai, maka depot pengisian akan menyebar di seluruh daerah. 





3. Baterai masih mahal Mengutip dari berbagai sumber, bahwa kendaraan listrik wajib secara rutin melakukan penggantian baterai tiap 3 sampai 10 tahun sekali. Selain itu, untuk saat ini harga dari baterai tersebut lumayan mahal, namun tergantung dari jenisnya. Selain itu, saat ini kapasitas baterainya masih terbatas, atau baterainya hanya sanggup mampu menempuh beberapa jam saja. Akan tetapi, saat ini di negara maju seperti Jepang serta Amerika Serikat telah mengembangka baterai yang memiliki kemampuan lebih besar. Namun lagi-lagi, harga baterai untuk kendaraan listrik ini masih lumayan mahal. Pemerintah sedang menyiapkan insentif untuk kendaraan listrik. Kementrian Perhubungan RI (Kemenhub) berharap aturan insentif untuk adopsi kendaraan listrik akan terbit pada awal 2023. Direktur Jendral Perhubungan Kemenhub, Hendro Sugiatno memberikan sinyal adanya insentif kendaraan listrik dalam waktu dekat, paling cepat di 2023. Pemberian insentif terkait pembelian kendaraan listrik atau konversi sedang digodok oleh Kementrian Keuangan (Kemenkeu). Jika terjadi demikian, Indonesia bakal mengikuti langkah negara lain seperti Thailand yang sudah menerapkan kebijakan tersebut. 





Itu nanti akan mendapat insentif yang sedang disiapkan oleh pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan, bagaimana untuk kendaraan (listrik) baru dan kendaraan konversi. Karena kalau sekarang kan masih tinggi (harga) untuk kendaraan-kendaraan konversi, kata Hendro dalam sebuah diskusi tentang kendaraan listrik yang ditayangkan di Youtube Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. 





Pihaknya berharap bahwa peraturan soal insentif bagi kendaraan listrik dan konversi bisa keluar secepatnya. Kebijakan ini diperkirakan akan keluar paling cepat awal 2023. Dengan adanya insentif bagi kendaraan listrik, program percepatan elektrifikasi nasional bisa tercapai sesuai target. 





Hingga saat ini, jumlah kendaraan listrik di Indonesia masih tergolong sedikit. Mengacu pada hasil Sertifikasi Registrasi Uji Tipe (SRUT) kendaraan per 25 Oktober 2022, populasi kendaraan elektrifikasi di Indonesia mencapai 31.827 unit.





Mayorita kendaraan yang beredar yaitu kendaraan roda dua atau sepeda motor. Oleh karena itu, pemerintah mengupayakan percepatan elektrifikasi kendaraan.Untuk ke depannya, selain kepemilikan mobil dan motor listrik pribadi, seluruh moda transportasi akan didorong untuk beralih ke moda yang lebih ramah lingkungan. Pemerintah menargetkan produksi mobil listrik mencapai 2,5 juta unit pada tahun 2025. tahun 2022, era kendaraan yang di-elektrifikasi sudah dimulai. 





Sekarang mulai banyak produsen yang sudah mulai percaya diri untuk menjajakan unit mobil listrik ciptaan mereka. Mobil dengan basis baterai ini tak lama lagi akan mulai memenuhi jalanan kota Melihat betapa suksesnya pengenalan mobil listrik pada ajang IIMS 2022 lalu, kini kita bisa melihat usaha dari beberapa produsen mobil yang tak ingin kalah saing. Dengan mulai banyak mobil-mobil listrik yang diciptakan, hal ini bisa memberikan harapan baik bagi masyarakat untuk bisa mendapatkan mobil elektrifikasi dengan harga yang lebih terjangkau. 





Memasuki tahun 2022 era kendaraan yang di elektrifikasi sudah dimulai sekarang mulai banyak produsen yang sudah mulai percaya diri untuk menjajakan unit mobil listrik ciptaan mereka Mobil dengan basis baterai ini tak lama lagi akan mulai memenuhi jalanan kota Melihat betapa suksesnya pengenalan mobil listrik pada ajang IIMS 2022 lalu kini kita bisa melihat usaha dari beberapa produsen mobil yang tak ingin kalah saing. 

Dengan mulai banyak mobil-mobil listrik yang diciptakan, hal ini bisa memberikan harapan baik bagi masyarakat untuk bisa mendapatkan mobil elektrifikasi dengan harga yang lebih terjangkau Mobil yang pertama adalah Hyundai Ioniq 5, sebuah mobil elektrifikasi besutan Hyundai yang sempat mencuri perhatian di ajang IIMS lalu. Mobil dengan tampilan yang elegan ini ditenagai oleh Hyundai Electric Global Modular yang mendukung sistem penggerak 2WD dan 4WD Hyundai Ioniq 5 versi 2WD mampu memberikan performa hingga 216 PS, sedangkan untuk yang versi 4WD nya sebesar 209 PS keduanya dilengkapi dengan baterai polimer lithium-ion berkapasitas 72,6 kWh yang mampu memberikan daya pada mobil ini untuk menjangkau jarak 430 km hingga 451 km. Memasuki tahun 2022, era kendaraan yang di elektrifikasi sudah dimulai. Sekarang mulai banyak produsen yang sudah mulai percaya diri untuk menjajakan unit mobil listrik ciptaan mereka. Mobil dengan basis baterai ini tak lama lagi akan mulai memenuhi jalanan kota Melihat betapa suksesnya pengenalan mobil listrik pada ajang IIMS 2022 lalu, kini kita bisa melihat usaha dari beberapa produsen mobil yang tak ingin kalah saing. Dengan mulai banyak mobil-mobil listrik yang diciptakan, hal ini bisa memberikan harapan baik bagi masyarakat untuk bisa mendapatkan mobil elektrifikasi dengan harga yang lebih terjangkau Mobil yang pertama adalah Hyundai Ioniq 5 sebuah mobil elektrifikasi besutan Hyundai yang sempat mencuri perhatian di ajang IIMS lalu. Mobil dengan tampilan yang elegan ini ditenagai oleh Hyundai Electric Global Modular yang mendukung sistem penggerak 2WD dan 4WD. 





Hyundai Ioniq 5 versi 2WD mampu memberikan performa hingga 216 PS, sedangkan untuk yang versi 4WD nya sebesar 209 PS. Keduanya dilengkapi dengan baterai polimer lithium-ion berkapasitas 72,6 kWh yang mampu memberikan daya pada mobil ini untuk menjangkau jarak 430 km hingga 451 km. BMW juga tak ingin kalah saing dengan meluncurkan BMW iX. Mobil listrik karya BMW ini terkenal akan desainnya yang futuristik serta berbagai macam fitur yang tentu tak ketinggalan zaman. Selain itu, ada juga penambahan banyak fitur keamanan seperti airbag tambahan, impact beam, dan juga stability control yang akan membuat aman pengendara dan penumpang. 





BMW iX ini rencananya akan diluncurkan di Thailand pada tanggal 21 Juni mendatang dengan harga sebesar 5.999.000 baht (Rp 2,7 M). Menanggapi rencana BMW yang berkeinginan untuk mengembangkan sayap di pasar ASEAN, beberapa situs otomotif terkemuka memperkirakan bahwa unit BMW iX ini akan diperkenalkan pada Juli 2022 mendatang di Indonesia. Wuling mengejutkan dunia otomotif dengan mendatangkan varian mobil listrik terbarunya yakni Wuling Air EV. 





Mobil listrik terbaru ini mempunyai desain garis lampu yang unik karena bentuk yang lurus segaris hingga ke bagian spionnya. Lampu yang digunakan sudah menggunakan tipe LED DRL dan lis warna biru yang menunjukkan jati dirinya sebagai mobil listrik. Posisi charging spot nya berada di depan dan unik karena terdapat logo Wuling yang bisa menyala. 





Wuling Air EV dibekali dengan jendela berukuran lebar yang bisa memberikan kesan lega di mobil yang berukuran mungil ini. Velg mobil listrik menggunakan tipe two tone dengan ukuran R12 serta dilapisi ban 145/70. Di bagian kaca belakangnya menggunakan fitur High Mount Stop Lamp Rear Defogger serta tambahan spoiler belakang untuk memberikan kesan sporty. Mobil listrik Wuling ini kabarnya akan hadir dalam 2 tipe dengan kapasitas baterai yang berbeda juga. 





Baterai 17 kWh mampu mencapai jarak tempuh 200 km dan menghasilkan tenaga 41 Ps. Sedangkan baterai 26 kWH mampu mencapai jarak tempuh 300 km dan menghasilkan tenaga 48 Ps. Karena belum dirilis resmi, harga mobil listrik ini belum bisa diketahui angka pastinya. 





Namun menurut perkiraan, Wuling Air EV ini akan dibanderol mulai Rp 200 hingga 300 jutaan rupiah. Angka ini termasuk murah untuk kategori mobil listrik yang sudah canggih. Selain varian Air EV, kabarnya 2022 ini Wuling juga akan membawa unit lainnya yakni E 100 dan E 200. Melihat dari dimensinya wuling air EV hampir setara dengan MPV yang berukuran kecil, namun pas untuk pasangan atau keluarga baru. Tapi jangan salah, mobil dengan ukuran mungil ini mampu memberikan tenaga 20 kW pada torsi maksimum 85 Nm. 





Sebuah performa yang tidak bisa dianggap remeh begitu saja. Untuk variannya, Anda bisa memilih Wuling EV yang dibekali dengan baterai Lithium-ion yang standar dengan kapasitas 9,3 kWh atau yang Long dengan 13,8 kWh. Dengan kapasitas yang cukup ini, Wuling EV mampu menempuh jarak 120 km. Kabar dari peluncuran kedua unit mobil listrik Wuling ini masih menunggu informasi resmi. Namun, perkiraan harga untuk E 100 dan E 200 adalah CNY 49.800 (Rp 71.000.000,-) dan CNY 64.000 (Rp 126.500.000,-). 




Mobil listrik terbaru di Indonesia selanjutnya adalah MG 5 EV. Mobil dengan tenaga Permanent Magnet Synchronous Motor sebenarnya sudah mulai diperkenalkan di ajang GIIAS 2021 lalu. Mobil yang sudah dilengkapi dengan sertifikasi IP67 ini adalah sebuah mobil yang compact nan elegan yang mampu untuk memberikan tenaga 115 kW. 




Baterai 50,3 kWh nya dapat membawa Anda untuk menempuh jarak 380 km dalam kondisi penuh. Cooper juga tak mau kalah sebagai salah satu unit mobil yang cukup populer di Indonesia dengan membawa sistem kendaraan yang sudah terelektrifikasi, Mini Cooper SE kini hadir dengan sistem motor baru dengan daya 135 kW. Untuk soal ciri khas dari mobil Mini Cooper, Anda masih menjumpai beberapa aksen yang familiar lewat bentuknya eksterior dan interiornya. 




Dalam sekali pengisian, mobil ini mampu menempuh jarak antara 235 sampai 270 km. Mobil Mini Cooper SE sendiri sudah lebih dahulu diperkenalkan di Thailand pada Februari 2020 lalu. Berdasarkan informasi resminya, BMW sudah berencana untuk turut membawa unit ini ke Indonesia di 2022. Kita doakan saja, semoga rencananya cepat terealisasikan. 




Lexus juga tak luput memanfaatkan kesempatan untuk memperkenalkan unit mobil listriknya Mobil listrik karya Lexus yang telah diperkenalkan dalam ajang GIIAS 2021 ini begitu memikat dengan tampilannya yang menarik, dan tetap elegan. Sebuah desain yang ikonik dari Lexus. 




Lexus ES 300h sendiri dibekali dengan Hybrid Drive generasi keempat dan merupakan unit hybrid Lexus pertama yang disajikan untuk pasar Indonesia. Mobil listrik terbaru di Indonesia yang terakhir dalam daftar ini adalah The All New Nissan Leaf yang sama-sama diperkenalkan pada acara GIIAS 2021. Mobil yang dibekali dengan baterai berkapasitas 40 kWh ini mampu menempuh jarak 311 dengan performa yang cukup mengejutkan. 




Dari 0 sampai 100 km, Anda hanya membutuhkan waktu sekitar 7,9 detik saja. Unit mobil listrik Nissan ini juga diklaim bisa menimbulkan suara yang minim saat dikendarai, bahkan saat mencapai kecepatan maksimumnya di titik 155 km/jam. Perkembangan inovasi pada dunia alat berat sangat cepat sesuai dengan kebutuhan sekarang ini. Sehingga dibutuhkan model-model baru yang sesuai dengan kondisi lapangan yang ada. 




Mulai dari model-model yang besar sampai model yang kecil, baik untuk kebutuhan pertambangan sampai kebutuhan pertanian, konstruksi semuanya membutuhkan model yang sesuai.Model-model ini semua diperoleh dengan cara mengkonversi energi dari energi yang satu ke energi yang lain yang sesuai dengan kebutuhan. Gambar di bawah ini adalah contoh model mini excavator 302. 5 yang masih berada di atas mobil. Mesin Konversi Energi Energi sangat dibutuhkan sebagai sumber kehidupan sesuai dengan jenis dan bentuk energinya. 




Perubahan bentuk energi dari energi yang satu ke bentuk energi yang lain pastinya didasarkan pada kebutuhan atau pekerjaan yang akan diselesaikan ataupun tantangan masa depan dengan cara mendesain alat atau produk yang sesuai.Suatu bentuk energi dapat diubah atau di konversi menjadi bentuk energi mekanis ataupun dari bentuk energi mekanis menjadi energi panas, atau dari mekanis menjadi energi hidraulis maupun dari energi hidraulis menjadi energi mekanis melalui sistem konversi energy. 




Jika kita melihat uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa mesin konversi energi merupakan suatu alat yang berfungsi untuk merubah suatu energi menjadi energi dalam bentuk lain sehingga menghasilkan suatu usaha yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya Jenis Mesin Konversi Energi Bermacam-macam jenis mesin konversi energi yang sudah dapat kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari terutama di bidang otomotif. 




Baik jenis alat berat, kendaraan ringan maupun sepeda motor secara singkat kita akan membahas beberapa mesin konversi energy, diantaranya adalah.




1. Motor Bakar adalah suatu mekanisme/ konstruksi yang merubah energi panas menjadi energi gerak/ mekanis.Energi panas yang dimaksud adalah panas hasil pembakaran bahan bakar di dalam sistem konversi energi yang akan menghasilkan energi gerak yang berupa dorongan atau pressure kepada piston yang diteruskan melalui connecting road ke crankShaft sehingga terjadi gerak rotasi pada crankShaft. 




Berikut diagram pembagian motor bakar dilihat dari cara perolehan energi panasnya motor pembakaran dalam Motor pembakaran dalam adalah motor yang proses pembakaran bahan bakar terjadi di dalam mesin itu sendiri sehingga panas dari hasil pembakaran yang terjadi langsung diubah menjadi energi gerak oleh sistem. 




Contoh mesin bensin, mesin diesel, mesin jet.



1) Mesin Bensin Pada motor bakar bahan bakar bensin bensin dibakar di dalam sistem untuk memperoleh energi panas dan selanjutnya energi panas ini digunakan untuk melakukan gerakan mekanis. 




Prinsip kerja motor bahan bakar bensin secara sederhana adalah sebagai berikut: campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam ruang bakar baik yang menggunakan sistem injeksi ataupun karburator akan dimampatkan oleh piston.




Dengan demikian campuran bahan bakar dan udara menjadi panas campuran bahan bakar dan udara yang panas tersebut kemudian dibakar oleh percikan busi dan hasil pembakaran tersebut memberikan tekanan kepada piston sehingga pada piston terjadi gerak translasi dan piston akan meneruskan tekanan tersebut melalui Connecting Road ke crankShaft atau poros engkol dan crankShaft atau poros engkol merubah gerakan translasi daripada piston menjadi gerak rotasi. bahan bakar yang masuk ke ruang bakar ataupun hasil pembakaran di atur secara periodik melalui mekanisme katup. 2) Mesin Diesel Motor diesel atau motor bahan bakar solar disebut juga dengan motor penyalaan kompresi (Compression Ignition engine) karena penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi udara di dalam ruang bakar. Proses pembakaran yang terjadi pada motor diesel adalah udara murni yang masuk ke ruang bakar di kompresikan oleh piston hingga mencapai suhu tertentu, beberapa saat sebelum piston mencapai TDC (Top dead Center) Nozzle menyemprotkan bahan bakar solar ke dalam ruang bakar tersebut dengan tekanan tertentu sehingga partikel partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya karena suhu dan tekanan yang tinggi pada ruang bakar. 




Motor pembakaran luar Motor pembakaran luar adalah motor yang proses pembakaran bahan bakar terjadi di luar mesin itu sendiri, sehingga untuk melakukan pembakaran diperlukan mesin tersendiri dan panas dari hasil pembakaran bahan bakar tidak langsung diubah menjadi energi gerak tetapi melalui media penghantar baru kemudian diubah menjadi energi gerak. Contoh mesin uap, turbin uap.




2. Kompressor Kompresor adalah alat untuk mengkompresikan udara atau memampaatkan udara atau penghasil udara mampaat untuk keperluan tertentu. 



Karena proses pemanpaatan, maka memiliki tekanan udara yang lebih tinggi dibandingkan dengan udara di sekitarnya. Mekanisme kerja kompresor secara singkat adalah udara bebas diisap oleh piston pada kompresor melalui gerak turun piston dari TMA ke TMB atau biasa kita sebut sebagai langkah isap, kemudian piston mendorong udara yang telah diisap tersebut ke tabung penampungan udara melalui mekanisme katup, udara yang masuk disimpan dalam tabung penampungan.


Bergeraknya piston di gerakan oleh poros engkol yang dihubungkan dengan puly, dimana puly tersebut dihubungkan dengan motor listrik untuk kompresor listrik dan dihubungkan dengan motor bensin untuk kompresor bensin dan udara padat dalam tabung penampungan akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dan sistem yang dipakai. 



untuk sistem Pneumatic, untuk rem angin dan lainnya. Pada bidang alat berat kompresor banyak digunakan untuk kegiatan greasing unit alat berat untuk komponen - komponen yang memerlukan grease. Di bawah ini adalah gambar penggunaan kompresor pada proses greasing. 



3. Motor Listrik Motor listrik adalah perangkat electromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanis. Energi mekanik ini digunakan untuk: misalnya memutar pompa, memutar kipas angin, mengerakkan kompresor, mengangkat material, memutarkan blower dan sebagainya sedangkan electromagnet adalah medan magnet yang ditimbulkan oleh adanya aliran arus listrik pada sebuah konduktor atau koil. 



Prinsip kerja motor listrik adalah sesuai kaidah hukum fleming atau kaidah tangan kiri. Dimana jari telunjuk sebagai simbol arah medan magnet Jari tengah sebagai simbol arah arus pada konduktor dan ibu jari sebagai simbol arah gaya magnet pada konduktor. 



4. Turbin gas Adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk memutar turbin dengan pembakaran internal. di dalam turbin gas energi kinetic di konversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar roda turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin yang paling sederhana terdiri dari kompresor, ruang bakar dan turbin. 



Adapun prinsip kerjanya secara singkat adalah udara masuk ke dalam kompresor melalui saluran masuk udara. Kompresor berfungsi untuk mengisap dan menaikan tekanan udara tersebut sehingga temperatur udara juga meningkat, kemudian udara bertekanan ini masuk ke dalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar terjadi pembakaran karena adanya udara bertekanan dengan bahan bakar, proses ini berlangsung pada tekanan tetap sehingga bisa dikatakan bahwa ruang bakar hanya untuk menaikan temperatur.



Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui nozzle yang berfungsi untuk mengarahkan aliran ke sudu - sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya misalnya generator listrik dan lainnya. Kemudian gas buang akan diteruskan keluar melalui saluran buang. 5. Refrigirasi Mesin ini secara umum digunakan untuk mengkondisikan udara dalam suatu ruangan sehingga ruangan tersebut terasa nyaman sesuai dengan yang diinginkan. Atau yang biasa disebut dengan air conditioning atau AC. 



Sekarang ini AC menjadi sebuah kebutuhan yang vital baik untuk kendaraan alat berat, kendaraan ringan maupun rumah tangga.



6. Solar Cell Solar cell adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi panas matahari menjadi energi listrik dan kemudian energi listrik tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhan, bisa sebagai motor penggerak, penerangan dan lainnya.Itulah sekilas materi Memahami proses mesin konversi energi yang sangat berkaitan dengan bidang otomotif. 



Saat ini, peran energi baru terbarukan dan konservasi energi sangatlah penting untuk meningkatkan ketahanan energi nasional. Potensi total energi baru dan terbarukan (EBT) Indonesia sebesar 417,8 Giga Watt baru dimanfaatkan sekitar 9,15% saja sedangkan pemerintah menargetkan pemanfaatan EBT sebesar 23% dalam bauran energi nasional di tahun 2025. Kebijakan tersebut telah diimplementasikan dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2019 - 2038 yang menjadi dasar penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD), maupun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2019-2028. Kebijakan Pemerintah menjadi koridor agar masyarakat dan kelompok tertentu dapat berkreasi dalam mengembangkan EBT. Sumber EBT di Indonesia bisa diperoleh dari energi geothermal, sinar matahari, biomassa, tenaga air, tenaga angin dan energi nuklir. Salah satu sumber EBT, biomasa dapat dikembangkan dan didorong melalui pemanfaatan limbah industri pertanian dan kehutanan sebagai sumber energi secara terintegrasi dengan industrinya. Selain itu, pengembangan biomassa dapat diintegrasikan dengan kegiatan ekonomi masyarakat, pabrikasi teknologi konversi energi biomassa dan usaha penunjang, dan meningkatkan penelitian dan pengembangan pemanfaatan limbah termasuk sampah kota untuk energi. Potensi biomassa untuk listrik dapat bersumber antara lain dari kelapa sawit, tebu, karet, kelapa, sekam padi, jagung, singkong, kayu, limbah ternak dan sampah kota. Bagi masyarakat yang tinggal dekat dengan laut pun tidak menutup kemungkinan untuk memanfaatkan air garam menjadi sumber listrik bagi nelayan dan dalam skala besar dapat memanfaatkan arus laut. Selain itu, sumber EBT dapat juga diperoleh dari pengembangan sumber energi alternatif, salah satunya dari sampah organik atau bio waste. 



Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk karena berasal dari tumbuhan ataupun hewan. Sampah organik dapat diolah menjadi energi terbarukan seperti biofuel, biogas, dan bio battery melalui teknologi pengelolaan sampah. Pemanfaatan sampah dengan cara tersebut diperkirakan dapat mengurangi sekitar 80% emisi gas karbon dunia. Energi yang dihasilkan dari sampah organik dapat mengurangi konsumsi bahan bakar fosil yang jumlahnya semakin menipis, serta menyebabkan pemanasan global. Tantangan pemanfaatan EBT adalah tarif listrik EBT yang masih belum menarik bagi kalangan investor dan pelaku ditingkat tapak. Dalam diskusi Pojok Iklim kali ini akan mengulas contoh pengembangan dan pemanfaatan EBT di Indonesia dan sudah sejauh mana langkah pemerintah dalam mencapai target bauran EBT. 



Indonesia memiliki Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang cukup besar diantaranya, mini/micro hydro sebesar 450 MW, Biomass 50 GW, energi surya 4,80 kWh/m2/hari, energi angin 3-6 m/det dan energi nuklir 3 GW. Data potensi EBT terbaru disampaikan Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dalam acara Focus Group Discussion tentang Supply-Demand Energi Baru Terbarukan yang belum lama ini diselenggarakan Pusdatin ESDM. 



Saat ini pengembangan EBT mengacu kepada Perpres No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Dalam Perpres disebutkan kontribusi EBT dalam bauran energi primer nasional pada tahun 2025 adalah sebesar 17% dengan komposisi Bahan Bakar Nabati sebesar 5%, Panas Bumi 5%, Biomasa, Nuklir, Air, Surya, dan Angin 5%, serta batubara yang dicairkan sebesar 2%. Untuk itu langkah-langkah yang akan diambil Pemerintah adalah menambah kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Mikro Hidro menjadi 2,846 MW pada tahun 2025, kapasitas terpasang Biomasa 180 MW pada tahun 2020, kapasitas terpasang angin (PLT Bayu) sebesar 0,97 GW pada tahun 2025, surya 0,87 GW pada tahun 2024, dan nuklir 4,2 GW pada tahun 2024. Total investasi yang diserap pengembangan EBT sampai tahun 2025 diproyeksikan sebesar 13,197 juta USD.




Untuk mengembangkan biomasa adalah mendorong pemanfaatan limbah industri pertanian dan kehutanan sebagai sumber energi secara terintegrasi dengan industrinya, mengintegrasikan pengembangan biomassa dengan kegiatan ekonomi masyarakat, mendorong pabrikasi teknologi konversi energi biomassa dan usaha penunjang, dan meningkatkan penelitian dan pengembangan pemanfaatan limbah termasuk sampah kota untuk energi. Dalam usaha untuk mengembangkan energi angin mencakup pengembangan energi angin untuk listrik dan non listrik (pemompaan air untuk irigasi dan air bersih), pengembangan teknologi energi angin yang sederhana untuk skala kecil (10 kW) dan skala menengah (50 - 100 kW) dan mendorong pabrikan memproduksi SKEA skala kecil dan menengah secara massal. Indonesia memiliki Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang cukup besar diantaranya, mini/micro hydro sebesar 450 MW, Biomass 50 GW, energi surya 4,80 kWh/m2/hari, energi angin 3-6 m/det dan energi nuklir 3 GW.




Data potensi EBT terbaru disampaikan Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dalam acara Focus Group Discussion tentang Supply-Demand Energi Baru Terbarukan yang belum lama ini diselenggarakan Pusdatin ESDM. 




Saat ini pengembangan EBT mengacu kepada Perpres No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Dalam Perpres disebutkan kontribusi EBT dalam bauran energi primer nasional pada tahun 2025 adalah sebesar 17% dengan komposisi Bahan Bakar Nabati sebesar 5%, Panas Bumi 5%, Biomasa, Nuklir, Air, Surya, dan Angin 5%, serta batubara yang dicairkan sebesar 2%. Untuk itu langkah-langkah yang akan diambil Pemerintah adalah menambah kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Mikro Hidro menjadi 2,846 MW pada tahun 2025, kapasitas terpasang Biomasa 180 MW pada tahun 2020, kapasitas terpasang angin (PLT Bayu) sebesar 0,97 GW pada tahun 2025, surya 0,87 GW pada tahun 2024, dan nuklir 4,2 GW pada tahun 2024. 




Total investasi yang diserap pengembangan EBT sampai tahun 2025 diproyeksikan sebesar 13,197 juta USD. Upaya yang dilakukan untuk mengembangkan biomasa adalah mendorong pemanfaatan limbah industri pertanian dan kehutanan sebagai sumber energi secara terintegrasi dengan industrinya.



Mengintegrasikan pengembangan biomassa dengan kegiatan ekonomi masyarakat, mendorong pabrikasi teknologi konversi energi biomassa dan usaha penunjang, dan meningkatkan. 



Penelitian dan pengembangan pemanfaatan limbah termasuk sampah kota untuk energi. Upaya untuk mengembangkan energi angin mencakup pengembangan energi angin untuk listrik dan non listrik (pemompaan air untuk irigasi dan air bersih), pengembangkan teknologi energi angin yang sederhana untuk skala kecil (10 kW) dan skala menengah (50 - 100 kW) dan mendorong pabrikan memproduksi SKEA skala kecil dan menengah secara massal. Pengembangan energi surya mencakup pemanfaatan PLTS di pedesaan dan perkotaan, mendorong komersialisasi PLTS dengan memaksimalkan keterlibatan swasta, mengembangkan industri PLTS dalam negeri, dan mendorong terciptanya sistem dan pola pendanaan yang efisien dengan melibatkan dunia perbankan. Untuk mengembangkan energi nuklir, langkah-langkah yang diambil pemerintah adalah melakukan sosialisasi untuk mendapatkan dukungan masyarakat dan melakukan kerjasama dengan berbagai negara untuk meningkatkan penguasaan teknologi. Sedang langkah-langkah yang dilakukan untuk pengembangan mikrohidro adalah dengan mengintegrasikan program pengembangan PLTMH dengan kegiatan ekonomi masyarakat, memaksimalkan potensi saluran irigasi untuk PLTMH, mendorong industri mikrohidro dalam negeri, dan mengembangkan berbagai pola kemitraan dan pendanaan yang efektif. Untuk mendukung upaya dan program pengembangan EBT, pemerintah sudah menerbitkan serangkaian kebijakan dan regulasi yang mencakup Peraturan Presiden No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, Undang-Undang No. 30/2007 tentang Energi, Undang-undang No. 15/1985 tentang Ketenagalistrikan, PP No. 10/1989 sebagaimana yang telah diubah dengan PP No. 03/2005 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik dan PP No. 26/2006 tentang Penyediaan & Pemanfaatan Tenaga Listrik, Permen ESDM No. 002/2006 tentang Pengusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Energi Terbarukan Skala Menengah, dan Kepmen ESDM No.1122K/30/MEM/2002 tentang Pembangkit Skala Kecil tersebar. Saat ini sedang disusun RPP Energi Baru Terbarukan yang berisi pengaturan kewajiban penyediaan dan pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan dan pemberian kemudahan serta insentif. 




Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa kenaikan permukaan air laut sebesar 1,2 cm akan memberikan dampak kepada 65% populasi global yang tinggal di pesisir pantai. Kenaikan permukaan air laut merupakan satu di antara berbagai dampak dari perubahan iklim, dimana salah satu penyebab utamanya ialah emisi karbon.


Kektor energi ikut andil dalam menyumbang emisi karbon, yaitu mencapai 38 - 40 % dari total keseluruhan emisi karbon secara nasional. "Itu setara dengan lebih dari 450 juta CO2 per tahun," ungkapnya pada Acara Partnership in Climate Action di Nusa Dua Bali, Senin (14/11). Pemerintah sendiri mengambil langkah konkrit guna melakukan berbagai mitigasi dampak negatif dari hal tersebut, salah satunya adalah dengan menjalankan transisi energi. Indonesia bahkan telah menetapkan target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat, sejalan dengan Paris Agreement yang disepakati secara global. Lebih lanjut, menjelaskan bahwa untuk mencapai NZE pada tahun 2060, pemerintah telah membuat roadmap transisi energi hingga tahun 2060 yang dibagi menjadi setiap lima tahun. "Kita merencanakan per lima tahun, mencanangkan target berapa juta ton emisi yang harus kita kurangi, dan hal apa saja yang harus dilakukan dalam kurun waktu lima tahun. Roadmap transisi energi tersebut, berisi dua program utama, yaitu supply dan demand. Dimana dari sisi supply, salah satu caranya ialah dengan mengurangi penggunaan pembangkit listrik berbahan baku batubara (PLTU). Pemerintah terus menggaungkan untuk mengejar target Emisi Nol Bersih atau Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia akan menghasilkan 1,5 giga ton CO2 pada tahun 2060. 




Nilai emisi tersebut terjadi apabila kita hanya melakukan business as usual tanpa ada upaya untuk bergeser menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan pada side event forum B20 Summit, Signing Agreement B20 Task Force, Sustainability & Climate Business Action di Nusa Dua Bali. 




Salah satu upaya yang dilakukan menurutnya adalah dengan beralih menggunakan kendaraan listrik, yang mana kendaraan listrik tidak mengeluarkan emisi gas buang sehingga lebih ramah lingkungan. 


Menggambarkan kondisi sektor transportasi saat ini, dimana jumlah kendaraan di Indonesia mencapai lebih dari 140 juta unit dari jumlah tersebut, didominasi oleh kendaraan roda dua (motor), yang jumlahnya sekitar 120 juta unit.




Apabila sepeda motor mengkonsumsi 1 liter bahan bakar per hari, itu setara dengan sekitar 1 juta barel minya dan jika disesuaikan dengan harga minyak sekarang ini, maka nominal uang yang dibakar lebih dari USD 100 juta per hari. 


Karena itulah, pemerintah memiliki program mengonversikan motor berbasis BBM menjadi motor listrik. 




Sebagai informasi, pada roadmap transisi energi untuk mencapai NZE, pemerintah menargetkan pada tahap 2021-2025, jumlah kendaraan listrik 300.000 unit mobil dan 1,3 juta unit motor. Sedangkan pada tahap 2026-2030, jumlah kendaraan listrik ditargetkan 2 juta unit mobil dan 13 juta unit motor.