RESEP MANISAN DAN KANDUNGANNYA



RESEP MANISAN DAN KANDUNGANNYA


Manisan merupakan makanan kesukaan semua orang dan hampir semua orang indonesia suka dan tahu bagai mana cara mengolah manisan ini dan mungkin belum mengetahui kandungan yang ada di dalam manisan ini aman kah kita mengkonsumsinya di bawah ini akan dijelaskan kandungan dari manisan tersebut.


Tapi sebelum itu mari kita coba untuk membuat manisan sendiri seperti tertera yaitu dengan menggunakan salah satu bahan untuk membuat manisan ini menggunakan buah Blimbing atau buah Cerme, selain buah blimbing bisa juga dengan bahan buah-buahan lainnya seperti buah mangga, buah kedondong, buah pepaya, buah nangka, buah kedondong, buah Gandaria, buah salak, hampir semua buahan bisa dijadikan manisan baik itu manisan basah maupun manisan kering, dan salah satunya menggunakan bahan dari buah belimbing atau cerme sebagai berikut :

Bahan :

  1. Air cuka makan 1 liter. 
  2. Blimbing/cerme 2 kg. 
  3. Air bersih 4 liter. 
  4. Gula pasir 1 kg. 
  5. Asam citrun 20 gram. 
  6. Prambozen esence 10 cc.

Cara membuatnya :

a. Ambil beberapa belimbing/cerme kemudian diiris.

b. Ambil sebuah panci masukkan cairan cuka, sesudah itu rendam belimbing/cerme.

c. Masukkan bahan-bahan nomor 1 dan 2 masaklah di atas api sampai mendidih.

d. Setelah dingin masukkan bahan-bahan nomor 3 dan 4 larutkan di dalam bahan c, dan di tambah prambozen diaduk sampai rata betul.

e. Tunggu sampai dingin dulu, dan masukkan dalam kemasan yang menarik konsumen, jika hendak dijual.

Bagi yang tidak bisa makan manisan sebaiknya memperhatikan kesehatan tubuh terlebih dahulu karena kebanyakan manisan ini dibuat dari buah-buahan yang memiliki kandungan kadar rasa asam buah yang sangat tinggi sehingga kita harus memperhatikannya lebih baik tentang kandungan dari manisan ini dan dampaknya bagi tubuh.


Bagaimana cara membuat manisan buah? Dari namanya saja, tentu Anda sudah mengetahui bahwa manisan buah berasal dari buah yang diberi tambahan pemanis. Hampir semua jenis buah bisa diolah menjadi manisan basah maupun kering, namun pemilihan buah tentu tidak sembarangan. Biasanya buah yang digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan manisan adalah buah yang sudah matang, namun masih cukup keras dan tidak cacat fisik.


Umur simpan manisan sangat bergantung pada konsentrasi gula tambahan. Hal ini karena kandungan gula menentukan manisan dapat disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama. Meski sudah ditambahkan gula, manisan buah tetap membutuhkan bahan pengawet untuk mencegah buah membusuk. Bahan yang digunakan antara lain natrium benzoat atau natrium meta bisulfit. Kandungan sulfitnya berfungsi untuk mengawetkan dan mencegah pencoklatan alias browning yang biasa terjadi pada buah yang direndam gula.


Untuk mendapatkan kandungan gizi buah, kini telah hadir berbagai macam olahan buah yang juga menyegarkan. Salah satunya adalah manisan buah yang banyak disukai masyarakat. Meski menawarkan kesegaran dan rasa yang nikmat saat dikonsumsi, apakah manisan buah ini baik untuk kesehatan tubuh?.


Untuk membuat manisan, buah yang akan dijadikan manisan terlebih dahulu direndam dalam larutan gula 40 persen. Setelah diaduk rata, larutan ditambahkan sedikit garam dan pengawet untuk menambah sensasi renyah pada manisan. Larutan manisan kemudian dipanaskan hingga mendidih hingga buah menjadi setengah matang.


Setelah manisan setengah matang ditiriskan, sisa air hasil perendaman ditambahkan ekstrak vanili agar manisan buah menjadi harum. Selanjutnya buah yang sudah ditiriskan akan dimasukkan kembali dan didiamkan semalaman.


Kemudian manisan buah siap dikonsumsi. Seperti yang diketahui, buah mengandung nutrisi, mineral, dan kalori yang baik untuk tubuh. Namun, sebagian kandungan nutrisinya akan hilang atau berkurang akibat pengolahannya, termasuk saat dibuat menjadi manisan.Dalam satu porsi manisan seberat 21 gram, manisan buah mengandung 83 kilokalori; 0,04 gram lemak; 20,58 gram karbohidrat; 13,21 gram gula; dan 8 miligram sodium. Jika dihitung secara keseluruhan, permen mengandung hampir 100 persen karbohidrat dalam satu porsi.


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, proses pengolahan manisan menggunakan gula pasir yang berfungsi sebagai pengawet dan pemanis. Jumlah gula yang digunakan bervariasi, rata-rata membutuhkan 200 kg gula pasir untuk menghasilkan 500 hingga 800 kg manisan. Kebutuhan gula ditentukan oleh rasa buah yang menjadi bahan bakunya. Jika buahnya manis, maka kebutuhan gulanya tentu tidak sebanyak buah yang kurang manis.


Konsumsi gula yang berlebihan dapat mengganggu sistem metabolisme tubuh dan berdampak pada timbulnya penyakit. Gula tambahan (seperti sukrosa dan sirup jagung fruktosa tinggi) mengandung sejumlah kalori tanpa nutrisi penting lainnya (sehingga disebut juga kalori kosong). Jadi, Anda hanya menumpuk kalori di dalam tubuh tanpa mendapatkan manfaat nutrisinya.


Asupan gula yang berlebihan dalam tubuh bisa membuat Anda rentan terhadap masalah gigi dan mulut, diabetes, resistensi insulin, obesitas, dan berujung pada risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, sebaiknya hindari konsumsi manisan buah secara berlebihan agar gula darah Anda tetap stabil.


Mengkonsumsi manisan boleh-boleh saja asal jangan terlalu berlebihan dan makan manisan secukupnya saja dengan menimbang faktor kesehatan anda.selamat mencoba dan menikmati buah manisan dan jangan lupa jaga kesehatan anda.