Jepang Solusi Baru Mendukung Pasar Peralatan Pencitraan Nuklir Jepang




Solusi diagnostik neurologi untuk meningkatkan industri perangkat medis jepang.


Jepang Solusi Baru Mendukung Pasar Peralatan Pencitraan Nuklir Jepang.


Solusi diagnostik yang inovatif tidak hanya akan memfasilitasi perluasan masa depan industri perangkat medis Jepang tetapi juga memungkinkan perawatan yang lebih baik untuk pasien dengan gangguan saraf, menurut laporan dari GlobalData. Karena populasi yang menua, prevalensi penyakit saraf seperti penyakit Alzheimer (AD) meningkat di Jepang.


Akibatnya, diagnostik in-vitro (IVD) baru dan modalitas pencitraan presisi tinggi sedang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat akan perawatan saraf yang lebih baik, kata GlobalData Satyajeet Salunkhe, analis perangkat medis di GlobalData, mengatakan AD tampaknya menjadi penyebab utama lebih dari 60% kasus demensia.


“Oleh karena itu, PET scanner dengan fitur motion correction akan meningkatkan presisi diagnostik untuk demensia dan gangguan kejiwaan. Informasi tambahan yang dikumpulkan dari analisis citra ini akan mendukung pengembangan obat inovatif,” kata Salunkhe.


Riset GlobalData mengungkapkan bahwa Jepang memegang posisi kuat di pasar pencitraan diagnostik, dengan pangsa sekitar 26,9% di kawasan Asia-Pasifik.


Solusi baru seperti pemindai PET dengan koreksi gerak diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan pasar peralatan pencitraan nuklir di Jepang. Sebaliknya, kerja sama industri-akademisi yang aktif di Jepang akan memfasilitasi pengembangan tes IVD baru yang akan mengkatalisasi pertumbuhan pasar alat analisis dan reagen IVD.


Deteksi dini adalah faktor prognostik kunci dalam gangguan saraf, dan tes diagnostik berbasis darah tidak hanya akan lebih murah daripada prosedur invasif lainnya tetapi juga akan membantu diagnosis dini gangguan saraf, kata Salunkhe. “Pengujian yang terjangkau akan membuat prosedur diagnostik ini dapat diakses oleh orang-orang dari semua latar belakang sosial ekonomi dan memastikan akses yang setara ke layanan kesehatan untuk semua,” katanya.