Bahan Makanan Yang bisa di manfaatkan sebagai makanan pokok selain Nasi.

Bahan Makanan Yang bisa di manfaatkan sebagai makanan pokok selain Nasi.

Padi

Selain nasi dan gandum yang bisa dijadikan sebagai bahan makanan pokok dan juga memiliki kandungan yang bermanfaat bila di konsumsi.


1. Umbi kelapa atau ubi jalar atau uwi (Dioscorea alata)


Dioscorea alata

Selain nasi umbi ini juga bisa dijadikan sebagai bahan pangan selain nasi, meski masih jarang pemanfaatan dari umbi ini namun dulu umbi ini sangatlah populer sebagai bahan pangan pokok selain beras atau nasi yang dijadikan sebagai bahan pangan pokok sehari-hari.


Merupakan tanaman umbi yang dapat dimakan dan paling populer dibandingkan dengan spesies lain dari genus Dioscorea. Singkong kelapa, ubi pasir (Dioscorea pentaphylla), dan gembili (D. aculeata) lebih aman dikonsumsi dibandingkan gembolo (D. bulbifera) dan gadung (D. hispida). Dalam bahasa daerah, umbi ini hanya disebut ubi, uwi, uwi legi, uwi manis, uwi kelapa, uwi ungu, huwi, timpang (Sulawesi), ubi jalar (Bali), lutu (Banda), ima (Ternate), heli ( Ambon) sama (Makassar dan Bugis), Palulu Luwangu (Sumba). Dalam bahasa Inggris umbi ini disebut yam.


Singkong kelapa merupakan tanaman perdu memanjat dan dapat mencapai ketinggian 3-10 m. Tanaman ini tahunan. 2 rumah, panjat, sistem akar berserat. Umbinya bermacam-macam, bulat, pipih panjang, bercabang, atau berbentuk jari. Dinamakan singkong kelapa berdasarkan bentuk umbinya. Kulit umbinya berwarna coklat sampai coklat kehitaman. Kulit umbi beralur kasar. Daging umbinya berwarna putih, ungu atau gading. Daging umbinya berlendir.


Bunganya ada dua macam, yang jantan berwarna kuning/kuning kehijauan, sedangkan yang betina hanya berwarna kuning. Perbungaannya majemuk, terletak di ketiak daun, bulir jantan tersusun rapat dengan ukuran 1-3 cm, sedangkan betina tidak. Panjang 12-50 cm, mahkota berwarna hijau, panjang ± 2 mm. Batang bersayap 4, memanjat ke kanan, tidak bertulang tetapi kadang-kadang kasar atau berbintik-bintik di pangkal, bersudut 4 dan berwarna hijau hingga keunguan. Daunnya bulat telur, tunggal, berseling di pangkal, berseberangan di atas, berbentuk panah atau tombak, hijau cerah atau sering agak keunguan. Ukuran 15-20 cm × 10-15 cm. Bentuk tulangnya melengkung, dan licin.


Dapat dibedakan dari gembili. Yang mana, umbi gembili berukuran lebih kecil dengan daun berselang-seling. Itu juga dapat dibedakan dari Dioscorea floridana Bartl. dan D. quaternata (Walt.) Gmel., yang tumbuh di dataran banjir dengan daun berbentuk perisai dengan panjang minimal 15 cm.


Berasal dari Asia Tenggara. Kemudian menyebar ke India, Semenanjung Malaya, dan Pasifik. Sekali lagi, oleh Portugis dan Spanyol ke Amerika pada tahun 1500-an.


2. Singkong


Singkong

Singkong juga bisa dijadikan bahan pangan selain nasi singkong merupakan makanan pokok bagi sebagian penduduk dunia, terutama yang tinggal di daerah tropis, seperti Amerika Selatan, Afrika, dan Asia, termasuk Indonesia.


Di Indonesia sendiri singkong banyak diolah menjadi berbagai masakan, mulai dari singkong goreng, kukus atau rebus hingga getuk.


Dalam 100 gram singkong mengandung sekitar 150 kalori dan berbagai nutrisi berikut ini:


38 - 40 gram Karbohidrat. 1 - 1,2 gram protein. 1 -2 gram Serat. 300 miligram potasium 20 miligram kalsium 25 - 30 mikrogram folat 20 - 30 miligram vitamin C Singkong juga mengandung seng, magnesium, selenium, fosfor, vitamin A, vitamin B, dan berbagai jenis antioksidan, seperti polifenol dan flavonoid.


Singkong dianggap memiliki manfaat bagi kesehatan, seperti: Meningkatkan energi Singkong mengandung kalori yang cukup tinggi. Dalam 100 gram singkong, terkandung 110-150 kalori. Jumlah kalori ini lebih tinggi dibandingkan dengan kalori pada umbi-umbian jenis lain, seperti kentang dan ubi jalar. Oleh karena itu, Anda bisa mendapatkan energi ekstra untuk menjalani aktivitas sehari-hari jika mengonsumsi singkong.


Merupakan sumber serat dan karbohidrat kompleks Selain kalori, singkong juga kaya akan karbohidrat kompleks dan serat. Kedua nutrisi ini berfungsi menjaga kesehatan saluran cerna, mengurangi peradangan, dan mengontrol kadar gula darah. Ketika kadar gula darah terkendali, risiko terkena diabetes tipe 2 dan obesitas juga akan lebih rendah.


Meski begitu, manfaat singkong dalam menstabilkan kadar gula darah masih perlu penelitian lebih lanjut. Memiliki kandungan antioksidan yang baik Manfaat singkong lainnya bisa didapatkan dari kandungan vitamin C, vitamin A, dan betakaroten di dalamnya. Vitamin C dan vitamin A merupakan antioksidan yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh radikal bebas, mencegah penyakit jantung, dan mengatasi kerutan pada kulit. Sedangkan betakaroten berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah kambuhnya gejala asma, mengurangi risiko kanker, serta baik untuk kesehatan kulit dan mata. Asupan nutrisi tersebut juga dapat mencegah berbagai penyakit mata, seperti katarak dan degenerasi makula terkait usia (AMD).


Membantu mengontrol gula darah Singkong merupakan makanan dengan nilai indeks glikemik yang rendah. Artinya, makanan tersebut tidak membuat kadar gula darah cepat naik. Sementara itu, ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa singkong bermanfaat untuk membantu mencegah diabetes dan resistensi insulin. Singkong bahkan dikatakan dapat membantu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes. Selain manfaat di atas, singkong juga diklaim dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk mengatasi kelelahan, diare, infeksi, gangguan kesuburan, dan melancarkan persalinan. Meski demikian, manfaat singkong sebagai obat alternatif belum terbukti secara medis.


Fakta Yang Perlu Anda Ketahui Sebelum Mengonsumsi Singkong Meski banyak manfaat singkong bagi kesehatan, namun Anda perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya. Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan terkait tanaman ini: Singkong perlu diolah dengan baik Singkong mengandung bahan kimia yang disebut glikosida sianogenik. Bahan kimia ini dapat melepaskan sianida dalam tubuh. Oleh karena itu, singkong harus diolah dengan baik sebelum dimakan untuk mencegah keracunan sianida.


Batasi konsumsi singkong pada ibu hamil dan menyusui Terlalu banyak mengonsumsi singkong saat hamil dan menyusui juga tidak aman. Terlalu banyak mengonsumsi singkong saat hamil diduga meningkatkan risiko bayi mengalami cacat lahir dan gangguan tiroid.


Risiko menurunkan kadar yodium Singkong diketahui dapat mengurangi jumlah yodium yang diserap tubuh. Oleh karena itu, terlalu sering mengonsumsi singkong dalam jumlah banyak berpotensi menyebabkan defisiensi yodium. Hal ini dapat membuat jumlah hormon tiroid dalam tubuh berkurang. Oleh karena itu, Anda dilarang terlalu banyak mengonsumsi singkong, jika Anda sedang menderita penyakit tiroid atau sedang menjalani terapi penggantian hormon tiroid.


Cara Mengolah Singkong yang Benar Saat ingin mengonsumsi singkong, Anda harus mengolahnya dengan benar. Ini penting untuk menghilangkan sianida berbahaya dalam singkong. Agar lebih aman untuk dikonsumsi, singkong perlu diolah dengan cara dikupas kulitnya terlebih dahulu, lalu rendam batang putihnya dalam air bersih selama 48-60 jam. Setelah proses perendaman selesai, lanjut memasak singkong hingga matang sempurna. Anda bisa menggoreng, merebus, atau mengukus singkong selama minimal 25 menit. Hal ini untuk mencegah keracunan sianida akibat mengkonsumsi singkong mentah atau singkong yang kurang matang.


3. Ubi Jalar

Ubi Jalar

ubi jalar merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Pasalnya, selain rasanya yang manis, ubi jalar merupakan salah satu makanan yang paling mudah diolah. Tak heran jika banyak macam olahan ubi jalar yang bisa Anda konsumsi.


Nah, di dalam 100 gram ubi jalar, kamu bisa menemukan kandungan gizinya sebagai berikut:


Di dalam ubi mengandung ; Air 61,9 gram
Energi : 151 kalori Protein : 1,6 gram 
Lemak : 0,3 gram
Karbohidrat : 35,4 gram
Serat : 0,7 gram
Kalsium : 29 gram
Fosfor : 74 gram Besi : 0,7 gram
Natrium : 92 miligram (mg)
Kalium : 565,6 mg
Tembaga : 0,30 mg
Seng: 0,5 mg Total
karoten: 1.208
mikrogram (mcg)
Thiamin (Vitamin B1): 0,13 mg
Riboflavin (Vitamin B2): 0,08 mg
Niasin: 0,7 mg Asam
Askorbat (Vitamin C): 11 mg.


Dari berbagai kandungan nutrisi yang terdapat pada ubi jalar, Anda bisa mendapatkan manfaat kesehatan berikut ini:


1. Mengontrol gula darah Ubi jalar merupakan salah satu bahan pangan yang memiliki skala indeks glikemik relatif rendah. Artinya, kecepatan ubi jalar terhadap gula darah tidak terlalu tinggi yang berarti baik untuk kesehatan. Selain itu, sebuah penelitian menunjukkan adanya penurunan resistensi gula darah terhadap insulin pada penderita diabetes.


Tak hanya itu, kandungan serat yang terdapat pada ubi jalar juga penting untuk mengatasi penyakit diabetes. Pasalnya, sebuah penelitian pada 2018 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi serat memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2. Karena itu, para ahli menyarankan orang dewasa di atas usia 19 tahun untuk mengonsumsi 22,4-33,6 gram serat setiap hari. Dengan mengkonsumsi ubi jalar, Anda dapat membantu memenuhi kebutuhan serat untuk mengatasi penyakit diabetes ini.


2. Kontrol tekanan darah Menjaga asupan natrium tetap rendah sangat penting dalam menurunkan tekanan darah. Padahal, American Heart Association menyarankan Anda untuk menghindari makanan yang memiliki kandungan garam tinggi. Padahal, mengonsumsi makanan tinggi potasium bisa memberikan manfaat dalam mengontrol tekanan darah. Oleh karena itu, mengonsumsi ubi jalar memiliki manfaat untuk membantu Anda mengontrol kadar gula darah. Ini karena ubi jalar ukuran sedang mengandung 542 miligram (mg) potasium. Dengan begitu, mengonsumsinya dapat membantu Anda memenuhi 5% kebutuhan asupan kalium harian Anda. Sementara itu, para ahli menganjurkan orang dewasa untuk mengonsumsi kurang lebih 4.700 miligram potasium setiap hari untuk mendapatkan manfaatnya. Selain itu, asupan kalium yang tinggi juga dapat membantu mengurangi 20% risiko kematian akibat berbagai penyebab atau gangguan kesehatan.


3. Mengurangi resiko kanker Ubi jalar kaya akan antioksidan, yaitu nutrisi yang dapat melindungi tubuh dari berbagai jenis kanker. Sebuah studi tahun 2018 menyatakan bahwa antosianin, sejenis antioksidan yang dapat Anda temukan dalam ubi jalar, dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker. Tak heran jika mengonsumsi ubi jalar dapat menurunkan risiko Anda terkena kanker prostat, kanker usus besar, dan kanker payudara. Selain itu, ekstrak kulit ubi jalar juga memiliki sifat antikanker yang semakin memperkaya manfaat kesehatan yang bisa Anda dapatkan saat mengonsumsinya. Tak hanya itu, antioksidan yang ada pada ubi jalar dapat membantu mencegah kerusakan sel akibat terlalu banyaknya radikal bebas di dalam tubuh. Pasalnya, jumlah radikal bebas yang terlalu tinggi di dalam tubuh bisa memicu kerusakan sel dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk kanker.


4. Meningkatkan sistem kekebalan Tahukah Anda bahwa satu ubi jalar mengandung hingga setengah dari kebutuhan vitamin C harian? Vitamin C merupakan salah satu jenis antioksidan yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tak heran jika mengonsumsi ubi memberikan manfaat untuk mengurangi risiko peradangan dan obesitas. Selain itu kandungan vitamin A dan E pada makanan ini juga mendukung sistem kekebalan tubuh sehingga memperkuat kemampuan tubuh untuk melawan penyakit. Tak hanya itu, kandungan antioksidan yang berkaitan dengan pigmen pada ubi jalar memiliki sifat antiradang yang bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.


5. Meningkatkan kesehatan sistem pencernaan Ternyata, kandungan antioksidan pada ubi jalar memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Buktinya, tak hanya melindungi tubuh dari risiko kanker dan mencegah peradangan, antioksidan dalam ubi juga memiliki manfaat untuk kesehatan pencernaan. Hal ini karena sebuah studi tahun 2018 membuktikan bahwa antioksidan yang banyak terdapat pada ubi jalar meningkatkan pertumbuhan bakteri yang sehat untuk usus. Semakin besar jumlah bakteri ini di usus, semakin rendah risiko Anda mengalami sindrom iritasi usus besar (IBS) dan diare. Selain itu, kandungan serat pada ubi jalar juga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan sistem pencernaan Anda. Makanan yang kaya akan kandungan serat seperti ubi jalar dapat membantu mengurangi risiko kanker usus besar dan memperbaiki kebiasaan buang air besar sehingga mencegah gangguan pencernaan seperti sembelit.

6. Meningkatkan kesehatan mata Ubi jalar merupakan salah satu jenis makanan yang kaya akan beta karoten. Padahal, kulit ubi jalar mengandung tujuh kali lipat kebutuhan harian beta karoten orang dewasa. Saat mengonsumsi beta karoten, tubuh akan mengubahnya menjadi vitamin A yang akan membentuk reseptor pendeteksi cahaya di organ mata. Vitamin A memiliki peran penting untuk kesehatan mata Anda. Pasalnya, kekurangan vitamin ini bisa menyebabkan kebutaan. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan yang kaya akan beta karoten dapat memberikan manfaat pencegahan terhadap berbagai masalah mata. Selain itu, kandungan antosianin pada ubi dapat melindungi sel mata dari kerusakan. Tak heran jika ubi jalar memiliki khasiat dalam meningkatkan kesehatan mata secara keseluruhan.


4. Jagung

Jagung

Selain nasi, jagung merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Makanan berasa manis ini bisa disajikan dalam berbagai bentuk olahan. Baik itu direbus, dipanggang, atau dicampur dengan makanan lain untuk dijadikan lauk atau cemilan. Tak hanya mengenyangkan perut, ternyata kandungan gizi jagung cukup melimpah sehingga memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh. Ingin tahu apa saja khasiat dan kandungan nutrisinya? Berikut ulasan lengkapnya.


Si kuning manis gurih yang memiliki nama latin Zea mays ini sebenarnya tergolong buah-buahan karena dihasilkan melalui proses pembuahan. Anda bisa menggunakan jagung dalam bentuk buahnya, atau dalam bentuk lain, seperti minyak jagung atau tepung jagung.


Jagung digunakan sebagai bahan makanan pokok, karena kandungan karbohidrat di dalamnya dapat memberikan energi bagi tubuh untuk beraktivitas. Selain itu, kandungan nutrisi lain pada jagung juga memberikan manfaat kesehatan yang melimpah.


Dalam 100 gram jagung mentah, terdapat berbagai macam nutrisi yang dibutuhkan tubuh, antara lain: Protein: 5,1 gram. Lemak: 0,7 gram. Karbohidrat: 31,5 gram. Serat: 1,3 gram. Kalsium: 6 mg. Fosfor: 122 mg. Besi: 1,1 mg. Natrium: 5 mg. Kalium: 33,6 mg. Tembaga: 0,13 mg. Seng: 0,9 mg. Beta karoten: 113 mcg. Thiamin (Vitamin B1): 0,24 mg. Riboflavin (Vitamin B2): 0,10 mg. Niasin (Vitamin B3): 0,8 mg. Vitamin C: 9 mg.


manfaat mengkonsumsi jagung yang mungkin anda dapatkan.


1. Menjaga kesehatan mata Kuning manis gurih ini kaya akan vitamin C dan vitamin B. Vitamin C pada jagung memberikan manfaat dalam mendukung perbaikan sel, meningkatkan kekebalan tubuh, dan memiliki sifat anti penuaan. Sedangkan vitamin B berperan penting dalam pengolahan energi. Menariknya, meski terdengar mengejutkan, jagung adalah sumber makanan yang lebih kaya antioksidan daripada biji-bijian sereal lainnya, seperti lutein, zeaxanthin, asam ferulat, dan beta-karoten. Karotenoid (lutein, beta-karoten, dan zeaxanthin) diketahui mendukung sistem kekebalan tubuh dan telah terbukti sebagai vitamin penting untuk kesehatan mata. Tingkat tinggi kedua karotenoid ini dalam darah sangat terkait dengan penurunan risiko degenerasi makula dan katarak.


2. Mengandung gula yang aman untuk gula darah Komposisi gizi utama jagung adalah karbohidrat sehingga cocok untuk makanan pokok. Namun berbeda dengan kandungan karbohidrat olahan pada roti atau nasi putih yang cepat menguras energi, karbohidrat pada jagung memberikan suplai energi yang stabil dan tahan lama. Hal ini dikarenakan karbohidrat yang terkandung dalam jagung merupakan jenis karbohidrat kompleks. Selain itu, jagung juga mengandung serat dan protein. Perpaduan ketiga nutrisi pada jagung ini membuatnya lambat dicerna oleh tubuh. Selain itu, ketiga nutrisi ini memberikan manfaat untuk mengontrol kadar gula darah, karena serat memperlambat kecepatan tubuh memecah karbohidrat (glukosa) untuk dilepaskan ke aliran darah. Meski kandungan gula pada buah ini tergolong tinggi (2 gram per 100 gram), namun buah ini bukanlah makanan dengan indeks glikemik yang tinggi. Itu sebabnya jika Anda memakan buah ini utuh, tidak akan menyebabkan gula darah Anda melonjak drastis.


3. Melindungi dari resiko penyakit jantung Antioksidan bermanfaat bagi kesehatan jantung karena membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Salah satu studi Food Science And Human Wellness, menyatakan bahwa jagung penting dalam melindungi dan mengurangi faktor risiko penyakit jantung. Penyakit jantung dan hipertensi (tekanan darah tinggi) saling berkaitan. Hal ini karena hipertensi merupakan faktor risiko penyakit jantung. Tekanan darah tinggi dapat membuat kinerja jantung menjadi buruk sehingga dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan pada jantung. Nah, dengan mengonsumsi jagung dan jenis sayuran lainnya, Anda bisa mendapatkan khasiat pelindung jantung dari berbagai macam gangguan.


4. Mengurangi resiko kanker Bagi Anda penggemar berat jagung, pasti tahu sensasi perut kenyang yang super mengenyangkan meski hanya makan satu tongkol.Manfaat jagung yang membuat perut kenyang lebih lama karena kandungan seratnya yang bisa mencapai sekitar 2 gram per gramnya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa serat merupakan salah satu nutrisi kunci untuk menjaga sistem pencernaan. Studi terbaru menunjukkan bahwa jagung dapat mendukung pertumbuhan bakteri ramah di usus besar dan bakteri mengubahnya menjadi asam lemak rantai pendek, atau SCFA. SCFA dapat membantu menurunkan risiko banyak gangguan pencernaan, termasuk risiko kanker usus besar.


Manfaat jagung untuk sistem pencernaan juga bisa berasal dari sifatnya yang bebas gluten. Konsumsi gluten dikaitkan dengan berbagai gejala negatif, termasuk perut kembung, kram, diare, sembelit, kelelahan, dan masalah kulit. Nyatanya, efek ini tidak hanya terbatas pada mereka yang memiliki penyakit Celiac atau alergi gluten. Ini menjadikan jagung atau tepung jagung sebagai alternatif yang baik untuk gandum atau makanan lain yang mengandung gluten.


Manfaat jagung yang melimpah tentunya sayang jika Anda abaikan. Pasalnya, selain enak, jagung merupakan makanan yang relatif mudah diolah. Anda bisa mengolah jagung cukup dengan merebusnya, menambahkan susu dan keju agar lebih manis, atau menjadikannya jagung bakar yang nikmat memanjakan lidah Anda. Namun, konsumsi jagung juga tidak boleh berlebihan. Anda tetap harus memadukan buah dan sayur lain sebagai menu makanan dan cemilan setiap hari. Tidak cukup hanya mengandalkan jagung saja untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.


Jagung segar, kaya akan kandungan gizi. Jika Anda memiliki stok jagung yang cukup, Anda dapat menyimpannya di lemari es. Suhu dingin dapat memperlambat proses kimiawi yang menyebabkan jagung kehilangan rasa manisnya. Jagung ini dapat bertahan dan tetap enak untuk Anda konsumsi selama 3 sampai 5 hari di dalam kulkas.


5. Sorgum


Sorgum

Sorgum mungkin kurang dikenal di pasaran. Meski kurang populer dibanding biji-bijian lain (beras, gandum, jagung), sorgum ternyata memiliki manfaat kesehatan, bahkan bisa digunakan sebagai pengganti nasi. Sorgum adalah biji-bijian yang sama baiknya dengan gandum, beras, dan jagung. Manfaat sorgum yang jarang diketahui adalah mengurangi peradangan, mencegah kanker, dan aman dikonsumsi oleh penderita penyakit celiac.


Biji sorgum mengandung banyak nutrisi. Seperti vitamin B, magnesium, dan antioksidan seperti flavonoid, asam fenolat, dan tanin. Terlebih lagi, setengah cangkir sorgum menyediakan lebih dari 7 gram serat atau sekitar 25 persen kebutuhan harian tubuh.


Sorgum (Sorghum spp.) merupakan tanaman serbaguna yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan makanan, sorgum menempati urutan ke-5 setelah gandum, jagung, beras, dan barley. Sorgum adalah makanan pokok penting di Asia Selatan dan sub-Sahara Afrika.


Sorgum juga mengandung serat tidak larut atau serat kasar dan serat pangan, masing-masing 6,5% - 7,9% dan 1,1% - 1,23%. Kandungan proteinnya juga seimbang dengan jagung sebesar 10,11% sedangkan jagung 11,02%. Begitu juga kandungan patinya 80,42% sedangkan kandungan dalam jagung 79,95%. Namun, yang membuat tepung sorgum sedikit diminati adalah tidak adanya gluten seperti tepung terigu.


Orang Indonesia sudah tenggelam dalam kenikmatan elastisitas tepung, karena gluten yang tinggi, dan inilah yang membuat adonan mie dan roti menjadi elastis. Selain itu, sorgum diketahui memiliki manfaat yang lebih baik dibandingkan tepung terigu karena bebas gluten dan memiliki angka indeks glikemik yang rendah sehingga turut mendukung tren pergerakan konsumen untuk diet bebas gluten, seperti di negara maju.


Manfaat Sorgum untuk Kesehatan Tubuh Sorgum merupakan tanaman biji-bijian kelima yang paling banyak ditanam di dunia. Urutannya setelah gandum, beras, jagung, dan jelai. Sayangnya, makanan sehat ini sering diabaikan di banyak negara barat. Padahal, biji-bijian bebas gluten ini memiliki banyak manfaat kesehatan yang membuatnya layak dimasukkan ke dalam menu makanan sehat, bahkan sebagai pengganti nasi.


Manfaat mengkonsumsi sorgum yang sayang untuk dilewatkan:


1. Mengurangi peradangan Sorgum diketahui banyak mengandung senyawa fenolik yang beberapa di antaranya berfungsi sebagai antioksidan. Itu juga telah terbukti bagus dalam mengurangi beberapa bentuk peradangan, karena sifat antioksidannya.


2. Mencegah kanker Beberapa senyawa fenolik pada sorgum memiliki efek antikanker. Tanin dalam sorgum (yang berkontribusi pada pigmentasi biji), dapat menghambat enzim yang berkaitan dengan perkembangan kanker payudara. Sementara itu, kelompok senyawa fenolik lain dalam sorgum, yang dikenal sebagai 3-deoxyanthocyanidins, telah terbukti memiliki efek buruk pada beberapa sel kanker manusia.


3. Membantu proses penurunan berat badan Pati pada sorgum sulit dicerna oleh tubuh manusia, dibandingkan dengan biji-bijian lainnya. Karena itu, sorgum bisa membuat perut terasa kenyang lebih lama, tanpa perlu mengonsumsi banyak kalori. Bagi Anda yang sedang berusaha menurunkan berat badan, sorgum bisa menjadi pilihan yang tepat.


4. Aman bagi penderita penyakit celiac Sorgum dan produk turunannya, termasuk tepung sorgum, telah ditetapkan sebagai biji-bijian alternatif yang aman bagi penderita penyakit celiac. Journal of Agricultural and Food Chemistry menerbitkan sebuah penelitian yang menganalisis genom sorgum untuk menentukan apakah sorgum mengandung protein gluten. Mereka menegaskan bahwa gluten tidak tersedia di semua varietas sorgum.


5. Meningkatkan kesehatan pencernaan Sorgum adalah salah satu sumber serat makanan terbaik. Satu porsi sorgum mengandung 48 persen asupan serat harian yang direkomendasikan. Seperti diketahui, serat sangat penting untuk berfungsinya sistem pencernaan. Serat dapat melancarkan sistem pencernaan, sehingga dapat mencegah sembelit. Jika sistem pencernaan bekerja dengan optimal, maka gangguan kesehatan lainnya dapat dicegah.


6. Memiliki banyak kegunaan Sorgum adalah bahan serbaguna dan mudah ditambahkan ke sejumlah resep. Berikut beberapa cara menikmati sorgum: Sebagai pengganti nasi. Anda bisa memasak gandum utuh dan sorgum mutiara seperti menanak nasi pada umumnya. Sebagai tepung. Berkat rasanya yang netral dan warnanya yang cerah, tepung sorgum berfungsi sebagai tepung bebas gluten di sebagian besar resep.


Popcorn. Masukkan biji sorgum ke dalam panci yang dipanaskan, mereka akan meletup seperti popcorn. Anda tinggal menambahkan bumbu untuk menambah cita rasa. Sereal. Seperti halnya biji-bijian sereal lainnya (seperti gandum), sorgum yang dipipihkan lezat sebagai sereal dan makanan yang dipanggang, seperti granola. Sirup. Sirup sorgum biasanya ditambahkan pada makanan olahan sebagai pemanis alami.


Itulah bahan makanan yang bisa dijadikan sebagai pengganti makanan pokok selain nasi yang bisa dimanfaatkan dan mengenyangkan juga mengandung kandungan yang baik bagi kesehatan.


Meskipun ada beberapa bahan makanan yang harus mengalami proses panjang dalam pengolahannya agar dapat di konsumsi dengan baik seperti umbi-umbian, umbi kelapa, uwi, gadung, dan spesies jenis lainnya dan juga singkong, kerena beberapa bahan ini mengandung racun.