Fenomena Banyaknya Perempuan Yang Memakai Vape Rokok Elektrik
Fenomena Banyaknya Perempuan Yang Memakai Vape Rokok Elektrik
Tren vaping atau penggunaan rokok elektrik akhir-akhir ini sedang marak kembali. Bukan hanya laki-laki yang menggunakannya tetapi seiring perkembangan zaman tren vaping ternyata marak digunakan di kalangan perempuan, tidak terkecuali perempuan berhijab.
Pada awal kemunculannya vape memang dipromosikan sebagai produk rokok yang lebih ramah terhadap kesehatan hal inilah yang membuat banyak pengguna rokok tembakau konvensional kemudian beralih menggunakan rokok elektrik atau vape karena dinilai lebih sehat.
Munculnya tren vaping ini membuat terjadinya peningkatan jumlah perokok di Indonesia Menurut Asosiasi Personal Vaprizer Indonesia (APVI) pengguna vape pada tahun 2020 sudah mencapai 2,2 juta orang.
vape memiliki beberapa komponen yaitu propylene, glycol, perasa, air dan nikotin WHO menyebutkan bahwa vape memiliki beberapa kandungan zat yang berpotensi menjadi racun serta bersifat karsinogen, bahkan kandungan liquid atau cairan perasa pada vape bisa disalah gunakan untuk memasukkan nikotin dengan dosis yang lebih tinggi atau memasukkan bahan lain seperti heroin dan kanibusoil yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan penggunanya.
Dari berbagai sumber menjelaskan enam bahaya kesehatan yang dapat terjadi jika seseorang mengkonsumsi vape salah satunya adalah menyebabkan masalah kesuburan.
Pengunaan vape dapat menyebabkan seseorang mengalami masalah kesuburan baik itu laki-laki maupun perempuan Vaping laki-laki dapat mengalami masalah penurunan jumlah dan kualitas sperma yang dihasilkan sedangkan pada perempuan yang mengkonsumsi vape dapat mengalami risiko kerusakan pada sel telur dan meningkatkan risiko keguguran.
Selain itu penggunaan vape juga menyebabkan terjadinya masalah pada saluran tuba falopi saluran ini merupakan tempat bertemunya sel telur dan sel sperma atau tempat terjadinya proses fertilisasi pembuahan sehingga jika terjadi masalah pada saluran tersebut dapat menyebabkan seseorang mengalami penurunan peluang kehamilan serta dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan.
Selanjutnya adalah menyebabkan kecanduan dan keracunan,seperti halnya rokok tembakau, vape juga memiliki kandungan nikotin nikotin merupakan zat yang dapat menstimulus otak untuk melepaskan hormon dopamine dalam jumlah yang relatif tinggi.
Hal inilah yang kemudian dapat menyebabkan terjadinya efek kecanduan atau ketergantungan selain dapat menyebabkan kecanduan nikotin juga dapat memicu terjadinya keracunan pada tubuh serta dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ vital.
Ketiga menyebabkan penyakit gagal ginjal salah satu zat yang terkandung dalam vape adalah propilen glicol zat ini sebenarnya tidak berbahaya jika dikonsumsi dalam batas wajar namun pengguna rokok elektrik dapat menggunakan bahan atau komposisi vape sesuka hati jika zat tersebut dikomsumsi di luar batas wajar maka dapat menyebabkan terjadinya gagal ginjal.
Efek lain adalah meningkatkan risiko penyakit paru-paru kandungan nikotin yang terdapat dalam vape bisa menyebabkan peningkatan risiko peradangan pada paru-paru selain itu kandungan perasa yang terdapat dalam vape juga dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan epitel di paru-paru.
Lebih lanjut lagi ia menjelaskan penggunaan vape memicu kanker rokok elektrik atau vape juga memiliki komponen nikotin di dalamnya seperti halnya rokok tembakau konvensional nikotin merupakan salah satu kelompok senyawa yang dapat memicu kanker atau bersifat karsinogen.
Penggunaan vape juga menyebabkan penyakit jantung uap nikotin yang dihasilkan dari vape dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kadar adrenalin dalam tubuh.
Hormon adrenalin ini biasanya akan meningkat ketika seseorang sedang mengalami kondisi stress atau depresi Produksi hormon ini dalam jumlah yang tinggi dapat meningkatkan kinerja jantung.
Sehingga berisiko menyebabkan terjadinya serangan jantung karena jantung harus dipaksa bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Penggunakan vape bukan merupakan alternatif yang tepat untuk berhenti dari kebiasaan merokok, karena pada kenyataannya vape dapat menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan pada tubuh seperti halnya penggunaan rokok tembakau konvensional.
Mari bersama mencoba memulai hidup sehat dengan berhenti mengkonsumsi produk olahan tembakau. Karena baik itu rokok tembakau konvensional ataupun rokok elektrik (vape) sama – sama berbahaya bagi kesehatan.